OGAN ILIR, SUMEKS.CO - Sejumlah warga di Kecamatan Pemulutan, merasa terganggu dengan aksi balap liar yang sering dilakukan sejumlah remaja di jalan lintas desa di Kecamatan Pemulutan.
Hal itu diungkapkan sejumlah warga kepada Kapolsek Pemulutan, AKP Herry Yusman, saat menggelar Jumat Curhat di Mushollah Al-Barokah Polsek Pemulutan, Jumat, 31 Maret 2023.
Seperti dikatakan Ansori, jalan lintas desa yang jadi lokasi balap liar tersebut memang baru saja selesai di aspal oleh Pemkab Ogan Ilir. Sehingga, para remaja ini semakin bersemangat melakukan aksi balap liar setiap sore hari.
"Untuk itu kami minta kepada pihak Polsek Pemulutan supaya menindak para pelaku aksi balap liar ini, karena sudah sangat meresahkan," pinta Ansori.
BACA JUGA:Pemkab Ogan Ilir Anggarkan Rp23,2 Miliar untuk THR PNS dan PPPK
Selain itu, Jon, warga Kecamatan Pemulutan, juga mengeluhkan maraknya remaja yang bermain petasan saat bulan suci Ramadan ini.
"Banyaj anak-anak yang membakar petasan, sehingga sangat mengganggu. Apalagi jikalau ada orang tua yang memiliki penyakit jantung sangat berbahaya," katanya.
Jon pun meminta kepada Polsek Pemulutan, untuk merazia dan memberikan efek jera terhadap anak-anak yang membandel tersebut.
Terhadap keluhan warga tersebut, Herry mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti laporan tersebut, dan akan melakukan razia serta pembubaran aksi balap liar di jalan lintas desa.
BACA JUGA:DPRD Kabupaten Ogan Ilir Terima Pengurus Partai Berkarya Terkait PAW
"Kami juga akan memberikan imbauan kepada anak-anak remaja yang melakukan balap motor tersebut. Begitu juga dengan orang tua kami imbau untuk peduli dengan anak-anak mereka," terang Herry.
Terhadap keluhan warga terkait petasan, menurut Herry, dari awal Ramadan pihak kepolisian sudah melakukan razia terhadap warung atau orang-orang yang menjual petasan.
"Kami juga sudah lakukan penyitaan. Imbauan juga sudah dilakukan, apabila ditemukan anak-anak yang membakar petasan tolong berikan edukasi," lanjutnya.
Herry juga meminta kepada para orang tua, supaya dapat ikut berpartisipasi memperhatikan anak-anaknya. Kemudian, diberikan arahan kepada anak-anaknya untuk tidak membakar petasan.(*)