JAKARTA, SUMEKS.CO - Waspada. Maraknya kejahatan dengan modus pengiriman pesan singkat melalui instant messaging --Whatsapp dan Telegram-- kian meresahkan.
''Waspada dan berhati-hati. Apalagi kalau dapat pesan menyuruh mengunduh (install) file .APK atau tautan (link) fiktif,'' ingat Vice President Corporate Communications Telkomsel Saki Hamsat Bramono, Sabtu 25 Maret 2023.
BACA JUGA:Hadapi Lonjakan Arus Mudik 2023, Telkomsel Siagakan Kualitas Jaringan Mobile
Yang seperti ini cenderung malware yaitu metode social engineering. Teknik manipulasi dengan memanfaatkan kesalahan/ kekhilafan manusia.
Secara tidak sadar penjahat mencuri informasi pribadi atau data-data berharga/ rahasia, yang terdaftar di sejumlah layanan berbasis aplikasi digital.
Seperti perbankan dan platform financial technology (fintech), yang terhubung langsung android pelanggan.
Saki menyebutkan modus kejahatan unduh file .APK fiktif beragam bentuk. Mulai dari undangan pernikahan/ perayaan tertentu, konfirmasi pengiriman jasa ekspedisi, surat tilang elektronik, upgrade aplikasi perbankan digital atau fintech, tagihan internet, lowongan pekerjaan.
Termasuk sekarang ada yang mengatasanamakan file .APK Aplikasi MyTelkomsel fiktif.
BACA JUGA:Segera, Ganti Kartu uSIM 4G, Pelanggan Telkomsel Palembang Nikmati Layanan Digital Kelas Wahid
'''Jika dirasakan mencurigakan, pelanggan Telkomsel tak perlu menanggapi permintaan itu. Jangan sekali-sekali menginformasikan kode kepada orang yang tidak kita kenal,'' tandas Saki.
Pun pelanggan pascabayar Telkomsel Halo, Saki menyarankan pelanggan rutin memantau/ melakukan pengecekan limit (batas) penggunaan Telkomsel Halo. Agar selaras dengan penggunaan bulanan.
Saki kembali menegaskan agar pelanggan Telkomsel lebih waspada dan tidak sembarangan mengunduh file atau mengakses tautan (link).
''Jangan langsung percaya jika ada penawaran hadiah secara langsung, serta tidak memberikan informasi data pribadi maupun data layanan jasa keuangan seperti perbankan yang bersifat rahasia.”
Telkomsel memastikan tidak pernah meminta kode verifikasi dalam bentuk apa pun. Termasuk mengirimkan permintaan kepada pelanggan untuk mengunduh file .APK.
Terupdate, modus kejahatan mengirimkan file .APK fiktif. Harapannya calon korban mengakses dan kemudian mengunduh file .APK fiktif tersebut.