Ditambah, pemilik panti tersebut sering sakit-sakitan dan pengunjung yang memberikan sumbangan sudah sangat jarang untuk memberikan sumbangan.
“Mungkin karena Abi juga akhir-akhir ini sering sakit. Donator yang biasa memberikan sumbangan juga tak ada,” ujarnya.
Menurut Akbar, kekesalan pemilik panti memuncak saat melihat anak asuh disabilitas buang air di celana.
Kejadian itu saat melaksanakan salat malam dan melakukan kegiatan rutinitas belajar menghafal Al Quran.
Padahal sambung Akbar, sang anak sudah sering kali diingatkan untuk tidak melakukan BAB di celana.
Bukan hanya sang anak, temannya yang menemani atau yang menggantikan celananya turut menjadi amukan Hidayat.
Padahal wajar karena sang anak asuh itu berkebutuhan khusus tersebut kesulitan saat menuju toilet.
Akibatnya, sang anak disabilitas dan temannya tersebut dianiaya oleh pemilik panti yang kesal melihat kejadian tersebut terulang berkali-kali.
“Ya, kalau dia BAB di celana, temannya yang satu lagi ikut dianiaya karena dinilai tidak becus menjaga,” kata Akbar.