”Kalau dalam tugas, kan ada wakil, para asisten, staf ahli hingga kepala OPD dan jajaran,” cetusnya.
Yan menambahkan, dalam perpolitikan sekarang cenderung banyak pemimpin yang tidak jujur.
“Menggunakan lembaga survei yang hasilnya menurut saya tidak jujur. Saya juga peneliti, walau bukan peneliti politik. Tapi asas penelitian mereka bisa saya debat,” tuturnya.
Dia minta jangan membodohi masyarakat dengan hasil survei, apalagi yang abal-abal
Sementara, dari kaca mata pengamat politik Sumsel, Bagindo Togar, pemimpin Sumsel tidak hanya punya kecakapan semata.
Tapi juga harus bisa memprediksi perkembangan minimal 5 tahun kedepan. Apalagi teknologi semakin canggih.
“Diperlukan pemimpin yang maniak bekerja dan kaya gagasan,” jelasnya.
Untuk calon pemimpin Sumsel setidaknya punya dua hal.
Pertama, harus punya hubungan baik dengan partai politik.
Kedua, dengan luasnya wilayah Sumsel, pemimpin ke depan harus adil untuk semua daerah. Tidak boleh mementingkan kedaerahan.