Di Kota Palembang, pada 11 Januari 2022, terjadi angin kencang yang merusak 23 rumah di Jl Betawi I, Kelurahan Lebong Gajah, Kecamatan Sematang Borang. Terparah di RT 52, RW 13 dan RT 53, RW 07.
Angin kencang juga merusak delapan rumah di Asrama Sekojo, Selasa, pukul 22.30 WIB, Atap-atap rumah terbang berhamburan dilanda angin berkecepatan 26 knot (50 km/jam).
Kepala Pelaksana BPBD Sumsel, H Iriansyah SSos SKM MKes dan jajaran cepat turun tangan menyalurkan bantuan kepada warga yang terkena musibah itu.
“Sekarang pancaroba, ancamannya bencana hidrometeorologi. Inilah yang harus diwaspadai masyarakat,” jelas dia.
BACA JUGA:Pasca Diterjang Angin Puting Beliung, Baznas Ogan Ilir Cek Kondisi Rumah Korban untuk Bedah Rumah
Salah satunya angin puting beliung. “Kondisi geografis Sumsel memang merupakan daerah rawan bencana hidrometeorologi, baik banjir, longsor hingga angin puting beliung,” katanya.
Jika dataran tinggi rawan longsor. Dataran rendah rawan banjir dan angin puting beliung.
Kabid Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Ansori menambahkan pihaknya mencatat pada periode Agustus-September lalu, bencana hidrometeorologi banjir dan puting beliung telah menyebabkan 315 unit rumah rusak berat dan 103 kepala keluarga mengungsi.
Dampak kebencanaan dua bulan itu saja dialami masyarakat secara luas. Untuk angin kencang di Mura (Kecamatan STL Ulu Terawas), Muara Enim (Gunung Megang), Ogan Ilir (Rantau Panjang, Lubuk Keliat), Banyuasin (Banyuasin III, Tungkal Ilir, Sumber Marga Telang).
BACA JUGA:Pasca Diterjang Angin Puting Beliung, Baznas Ogan Ilir Cek Kondisi Rumah Korban untuk Bedah Rumah
“Kepada masyarakat, diimbau selalu waspada,” tandasnya.
Masih Musim Hujan
Hingga akhir Februari ini, Sumsel masih musim penghujan. Meski cuaca siang begitu terik, tapi dinamika atmosfer menunjukkan hujan masih akan sering turun.