"Kami semua bersyukur masyarakat dan pelajar bisa dengan mudah melintas. Kalau dulu itu kan ditutup dengan pohon hingga dibeton," terang mantan lurah Kedaton ini.
Menurut Tarmos jalan akses disana sudah ada sejak sekitar tahun 1960an dan banyak ditanami karet.
"Jadi jalan itu memang sudah ada sejak puluhan tahun lalu yang biasa dilalui warga untuk menuju ke kebon karet milik mereka. Barulah antara tahun 2.000 awal mulai banyak tempat tinggal (rumah) warga," cetusnya.
Bahkan tanah tersebut juga sudah diganti rugi pemerintah kabupaten OKI sekitar tahun 1984 an silam.
BACA JUGA:Antisipasi Pemblokiran Jalan Terulang, Areal SMK Negeri 3 Kayuagung Dijaga Polisi dan Sat Pol PP
"Saya ingat betul untuk ukuran lebar di sebelah utara 250 meter dan bagian selatan 400 meter," tegasnya.
Dikonfirmasi terpisah, anggota DPRD OKI, Tri Susanto juga turut bersyukur akses jalan tersebut sudah kembali dibuka untuk masyarakat umum.
Dimana siswa-siswi, guru dan warga tidak lagi harus memutar arah untuk menuju sekolah maupun rumahnya masing-masing.
"Saya ikut senang akses jalan sudah bisa dilalui warga setempat. Semoga saja tidak ada lagi pemblokiran," tutur anggota dewan dapil 1 Kayuagung ini.(*)