Direktur utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan, Rp 32.743.992 itu merupakan hasil negosiasi terakhir pada tadi malam.
“Kami turunkan Rp 212.900. Jadi hanya ambil keuntungan (margin) sekitar Rp 2,5 persen dari harga yang sudah dinegosiasikan berkali-kali tersebut,” kata dia.
Irfan juga meminta pengertian semua pihak, mengingat angka tersebut sudah mempertimbangkan banyak hal.
Diketahui, pemerintah tengah berusaha menekan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH), sehingga mempengaruhi penurunan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) yang ditanggung oleh jemaah haji.
Berdasarkan usulan Kemenag, BPIH tahun 2023 sebesar Rp 98.893.909, naik Rp 514.888,02.
Sementara, Bipih yang dibebankan kepada jemaah untuk tahun ini mencapai Rp 69.193.733 atau naik Rp 30 juta per jemaah dari Rp 39,8 juta pada 2022.
Jumlah biaya yang dibebankan kepada calon jemaah itu mencapai 70 persen dari total BPIH.
Sedangkan 30 persen lainnya berasal dari nilai manfaat pengelolaan dana haji BPKH sebesar Rp 29.700.175. (*/fin)