Dengan kursi yang cukup, lanjut HT, Partai Perindo bisa membuat kebijakan tepat sasaran. Untuk menyejahterakan masyarakat, berujung pada kokohnya persatuan dan kesatuan bangsa.
HT bersyukur atas hasil survei PWS, di mana Partai Perindo menduduki peringkat 4 besar partai yang peduli pertanian.
Begitu pula dengan hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang menempatkan elektabilitas Partai Perindo mencapai 4,8 persen dan berada di posisi peringkat ke-7 besar.
BACA JUGA:Hary Tanoesoedibjo Lantik Letjen (Purn) Ali Hamdan Bogra Pimpin Partai Perindo Papua Barat Daya
"Kita bersyukur. Survei terakhir, LSI, perolehan elektabilitas kita sudah mencapai 4,8%. Nomor 7 dan hanya beda 0,2% dari nomor 5 dan nomor 6. Saya sangat berharap bulan Maret, April nanti kita sudah 5 besar," kata HT.
Adapun, berdasarkan survei PWS mengenai pertanian tersebut, di antara 18 partai peserta Pemilu 2024, hasil survei menunjukkan 14,8 persen menilai Gerindra adalah partai paling peduli pertanian dan berada di posisi pertama.
Lalu, ada PDI Perjuangan dengan 13,9 persen dan Partai Golkar mencapai 9,6 persen.
Partai Perindo menjadi satu-satunya partai non-parlemen yang bahkan menembus 4 besar dengan 6,7 persen sebagai partai yang dinilai memiliki kepedulian terhadap sektor pertanian.
BACA JUGA:Elektabilitas Salip 3 Partai Parlemen, SMRC: Partai Perindo Paling Menonjol
Capaian Partai Perindo itu layak diapresiasi di tengah 30,9 persen responden lainnya menilai tidak ada partai yang peduli terhadap masalah pertanian di negeri ini.
Survei PWS dilakukan dari tanggal 23 sampai 31 Januari 2023 di 34 provinsi. Populasi dari survei itu adalah seluruh warga negara Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih atau seluruh penduduk Indonesia yang minimal telah berusia 17 tahun dan/atau belum 17 tahun tetapi sudah menikah.
"Jumlah sampel sebesar 1.200 responden, diperoleh melalui teknik pencuplikan secara acak sistematis (systematic-random sampling). Margin of error +/- 2,83 persen, dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen," ujarnya.
"Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara melalui telepon (telesurvey) dengan pedoman kuesioner. Responden terdistribusi 50 persen laki-laki dan 50 persen perempuan, serta 60 persen penduduk pedesaan dan 40 persen penduduk perkotaan," kata Sharazani.