KAYUAGUNG, SUMEKS.CO - Lahan gambut di Desa Kandis Kecamatan Pampangan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan, terbakar.
Kejadian lahan gambut yang terbakar itu masih belum diketahui luasnya. Tetapi BPBD OKI memperkirakan luasnya kemungkinan lebih dari 3 hektar.
"Kebakaran lahan gambut itu pertama kalinya Sabtu 28 Januari 2023 sore sekira pukul 15.00 WIB. Sempat padam dan terbakar lagi. Pada Minggu paginya padam tapi sorenya terbakar kembali," terang Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten OKI, Listiadi Martin melalui Kepala Bidang Penanganan Darurat Logistik, M Fahrul Husni SSos, Senin 30 Januari 2023.
Diceritakan Fahrul, untuk hari ini petugas BPBD OKI masih tetap di lokasi yakni pendinginan. Petugas sempat menemui kendala karena akses jalan menuju lokasi lahan yang terbakar tersebut, cukup sulit.
BACA JUGA:Sidang Tanah Adat Desa Darmo, Tiap KK Kecipratan Rp10 Juta
Tetapi beruntung jauh dari pemukiman penduduk sehingga tidak mengancam dan menganggu penduduk.
Dijelaskan, terbakarnya lahan gambut tersebut awalnya tidak diketahui. Itu karena lokasi kebakaran lahan bukan tempat lalu lalang masyarakat. Sehingga kejadian kebakaran tidak diketahui samlai akhirnya membesar.
"Untuk penyebab kebakaran sendiri juga belum diketahui, pihak kita tidak bisa berasumsi. Tetapi yang jelas di wilayah itu sudah beberapa hari tidak turun hujan," ungkap Fahrul.
Disampaikan Fahrul, lokasi lahan gambut yang terbakar ini baru pertama kali ini dan memang bukan langganan terjadi kebakaran.
BACA JUGA:Mengaku Pegawai Bank, Warga Tulung Selapan OKI Tipu Warga Bali, Raup Rp 1,7 Miliar
Pada kejadian kebakaran di lokasi itu memang sedang panas, berbeda dengan lokasi lain yang ada turun hujan.
Untuk lahan gambut, rawa dan lebak memang rawan terbakar di musim kemarau. Pada saat kejadian kebakaran Sabtu kemarin itu, personil BPBD sebanyak 5 personil langsung ke lokasi melakukan pemadaman.
Pemadaman dibantu oleh personil Manggala Agni sebanyak 12 personil. Dimana personil BPBD membawa peralatan mesin untuk memompa sumber air dalam pemadaman.
"Alhamdulilah hari ini tinggal pendinginan saja, dimana lahan gambut walaupun sudah padam tetapi masih ada apinya didalam lahan gambut karena dalam," jelas Fahrul.
BACA JUGA:Anggota PWI Lubuklinggau Babak Belur, Diduga Dianiaya 3 Orang Berseragam Brimob
Dia menambahkan, saat ini masih musim hujan dan puncak curah hujan diprediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terjadi Februari nanti. Tetapi kemungkinan ada anomali perubahan cuaca secara tiba-tiba.
"Untuk sekarang curah hujan belum terlalu sering terjadi, terutama hujan dimalam hari. Sebenarnya sekarang ini curah hujan sedikit menurun. Tapi juga tetap waspada karhutbunla," pungkas Fahrul. (*)