PALEMBANG, SUMEKS.CO – Hukum mengurus jenazah bagi setiap muslim adalah fardhu kifayah.
Fardhu kifayah merupakan kewajiban terhadap umat muslim yang jika sudah dilakukan oleh beberapa orang maka gugur kewajibannya untuk melakukan hal tersebut.
Jenazah berasal dari bahasa Arab Janazah yang berati jasad orang yang telah meninggal dunia.
Tata cara pengurusan jenazah tidak boleh dilakukan dengan sembarangan atau tidak sesuai dengan aturan.
BACA JUGA:Amalkan 5 Sunah Rasul Malam Jumat Ini, Pahalanya Berlipat Ganda
Terdapat empat bagian yang mesti dilakukan dalam pengurusan jenazah, termasuk memandikan, mengafani, menyalatkan dan menguburkan.
Dalam sholat jenazah tidak sama dengan sholat wajib lima waktu. Ada tata cara tersendiri untuk sholat jenazah.
Berikut tata cara sholat jenazah :
- Melakukan takbiratul ihram (takbir pertama).
- Tanpa perlu membaca istiftah langsung berta’aawudz (أَعُوّْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ) dan membaca basmalah.
- Diikuti dengan bacaan Al-Fatihah.
- Melakukan takbir kedua dan diikuti dengan ucapan shalawat kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam semisal shalawat yang dibaca pada tasyahud akhir dalam shalat fardhu.
- Melakukan takbir ketiga dan mendoakan si mayit dengan doa-doa yang terdapat dalam hadits-hadits yang shahih.
- Selepas berdoa kemudian melakukan takbir terakhir (takbir keempat), berhenti sejenak, lalu salam ke arah kanan dengan satu kali salam.
BACA JUGA:8 Bacaan Dzikir yang Dapat Diamalkan Umat Muslim Setelah Melaksanakan Sholat Wajib
Di antara bentuk doa-doa tersebut adalah:
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الذُّنُوبِ والْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّار, وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ، ونَوِّرْ لَهُ فِيهِ
“Ya Allah, ampuni dan rahmatilah dia. Selamatkanlah dan maafkanlah dia. Berilah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah baginya rumah yang lebih baik dari rumahnya, isteri yang lebih baik dari isterinya. Masukkanlah dia ke dalam surga, lindungilah dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya.” (HR. Muslim)
BACA JUGA:15 Masjid di Palembang yang Strategis dan Nyaman untuk Melaksanakan Ibadah Sholat Lima Waktu