JAKARTA, SUMEKS.CO – Indonesia sudah memasuki era electric vehicle atau mobil listrik. Hal ini terlihat dari penjualan mobil listrik yang melesat di tahun 2022 lalu.
Pasar mobil listrik di Indonesia terus tumbuh dan signifikan. Beberapa agen pemegang merek (APM) sudah mulai menjual mobil hybrid maupun mobil listrik.
Hanya saja, volume penjualannya belum sebanyak mobil konvensional yang menggunakan bahan bakar fosil. Hal ini dipengaruhi oleh teknologi mobil hybrid dan listrik yang tergolong lebih canggih ketimbang mobil konvensional.
Sehingga semakin canggih teknologinya, otomatis harga jual mobil akan lebih mahal sehingga belum tentu terjangkau oleh sebagian konsumen.
Ditambah lagi, Indonesia masih dalam tahap awal pengembangan infrastruktur kendaraan berbasis listrik seperti stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU). Jumlah SPKLU yang beredar pun saat ini belum banyak atau merata di berbagai kota.
BACA JUGA:Bisnis Properti 2023 di Palembang Diprediksi Akan Meningkat Pesat, Simak Penjelasannya
Sementara bila melihat perkembangan penjualan mobil listrik di Indonesia ini tidak terlepas dari tren industri otomotif saat ini. Industri otomotif global, termasuk Indonesia sedang berada dalam tren yang menuju green mobility. Atau pemanfaatan kendaraan dengan bahan bakar yang terbarukan.
Semua pabrikan mobil mengarah pada upaya mencapai net zero carbon yang sudah menjadi target dari pemerintah. Untuk mencapai cita-cita tersebut, memang tiak mudah. Terlebih lagi, mayoritas mobil di Indonesia masih didominasi oleh mobil berbahan bakar fosil.
Untuk mencapai target tersebut, pemerintah pun dengan gerak cepat membuat gebrakan. Salah satunya Indonesia bakal memproduksi sendiri baterai mobil listrik mulai tahun 2024 mendatang.
Sebagaimana diketahui, baterai menjadi komponen penting untuk setiap kendaraan listrik. Indonesia sudah mempersiapkan berbagai formulasi guna membangun ekosistem di Tanah Air.
BACA JUGA:Berwisata ke Rumah Limas Mas Aziz Palembang, Pengunjung Cukup Bayar Rp10.000
Menurut Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, aktivitas produksi akan dimulai pada tahun 2024 mendatang.
"Tahun 2024 pada semester pertama itu ada yang sudah mulai produksi dari LG yang akan dibangun di Karawang," katanya Bahlil Lahadalia dikutip dari laman YouTube Sekretariat Presiden.
Untuk diketahui, ada 4 perusahaan yang akan masuk ke Indonesia dalam memproduksi baterai mobil listrik. Yakni LG Energy Solution dari Korea Selatan, Contemporary Amperex Technology Co (CATL) dari China, BritishVolt dari Inggris, dan Foxconn dari Taiwan.
Lebih lanjut Bahlil Lahadalia mengatakan, nantinya ekosistem baterai akan disusun dari hulu ke hilir dengan LG dan CATL, dan konstruksinya akan dimulai pada tahun 2023.