PAGAR ALAM, SUMEKS.CO - Jembatan layang Lematang Indah Pagar Alam mandek. Jurang di lokasi jadi saksi bisu laka maut bus Sriwijaya.
Masih ingat tragedi kecelakaan maut Bus Sriwijaya yang masuk ke dalam jurang sedalam delapan meter dan merenggut nyawa 35 orang pada Senin, 23 Desember 2019 lalu.
Tragedi tersebut sangat menghebohkan masyarakat Pagar Alam, bahkan seluruh penjuru tanah air.
Atas peristiwa tersebut Pemerintah Kota Pagar Alam saat itu mulai mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk segera dibangunkan Jembatan Layang Lematang Indah.
Menurut penelusuran sumeks.co, bahwa jembatan Layang Lematang Indah tersebut ternyata sudah pernah diusulkan pada tahun 2016 lalu.
Itu artinya jauh sebelum adanya insiden kecelakaan maut Bus Sriwijaya, bahkan dua tahun lalu Pemkot Pagar Alam telah mengingatkan kembali usulan tersebut.
Sebelumnya, rencana pembangunan Jembatan Layang Lematang Indah di Kota Pagar Alam terus didorong.
Bahkan di tahun 2020 Pemprov Sumsel pun ikut campur dalam pengusulan pembangunan Jembatan Layang Lematang Indah tersebut.
Pembangunan jembatan ini sangat dibutuhkan untuk mengatasi kondisi struktur jalan yang sangat curam disana.
Apalagi, pasca kecelakaan bus Sriwijaya, pihaknya mengharapkan Pemerintah pusat segera merealisasikannya sehingga tidak akan ada lagi korban jiwa.
Rencananya, jika jembatan ini masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) , tidak menutup kemungkinan akan membelah kawasan bukit Liku Lematang, Dempo Tengah sepanjang 520 meter dengan memotong kawasan bukit berkelok hingga sejauh 3 kilometer.