Tradisi ini bahkan sudah berlangsung lama sekali. Salah satu contoh saat Polwan di jajaran Polres OKU menggendong ramai-ramai Kapolres OKU saat itu, AKBP Dra Ni Ketut Widayana Sulandari ketika memasuki mako. Itu terjadi pada 2017 silam.
Kegembiraan perwira dan bintara Polwan Polres OKU dalam menyambut kehadiran pimpinan baru karena kali pertama Polres OKU dipimpin oleh wanita.
Sebelum itu anggota polri laki-laki menggendong Kapolres OKU lama AKBP Leo Andi Gunawan SIK MPP menuju mobil dalam acara pelepasan.
Pertengahan tahun lalu, Briptu Wira (28) anggota Polres Tuban dengan humanis menawarkan bantuan untuk menggendong saat melihat ada salah satu penerima bantuan yang kesulitan berjalan.
Sontak kejadian tersebut menjadi perhatian ribuan warga lain yang ikut mengantri saat hendak mengambil program bantuan dari pemerintah tersebut. Ini bagian tradisi gendong sebagai bentuk pengabdian Polri sebagai pelayan masyarakat.
Pada beberapa kali kesempatan HUT Bhayangkara Satreskrim Kota Pekalongan juga digelar acara lomba gendong istri.
Pada 2018, pasca selesainya operasi kerusuhan napi teroris di Mako Brimob Kelapa Dua, viral foto anggota Brimob menggendong bayi.
Disebutkan bayi itu adalah anak dari salah seorang napi teroris di Mako Brimob.
Foto tersebut merupakan potongan WhatsApp story. Tanpa diketahui siapa yang mengabadikan foto.
November 2022, seorang polisi yang diketahui bernama Bripka M.Husnan Rangkuti, terlihat menggendong seorang kakek lanjut Usia.
Kakek yang bernama Muhammad Amin Rangkuti, berusia 83 Tahun, diketahui sudah tak mampu berjalan sejak sepuluh tahun lalu.
Tidak bisa berjalan akibat penyakit yang dideritanya dan belakangan tidak bisa ikut melaksanakan sholat Jum’at lagi.