Lebih lanjut, Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, meminta semua pihak berhati-hati dalam penggunaan istilah. Dia memastikan hujan esktrem dan badai itu berbeda.
BACA JUGA:Sekda Palembang Jadi Kakak GenRe, Motivator Remaja
"Saya ingin perkuat Kepala BMKG bahwa hati-hati dalam penggunaan istilah, dalam berita beredar ada istilah badai, serangan badai, barangkali perlu diluruskan, ini adalah hujan lebat, kalau kita lihat ada legendanya," kata Guswanto.
Guswanto lantas menampilkan peta cuaca Indonesia. Menurutnya, pernyataan badai besar itu pernyataan yang berlebihan
"Jadi prakiraan yang disampaikan itu over estimate, jadi BMKG menyampaikan nanti tanggal 30 prakiraan kita, dasar kita menyampaikan tanggal 30 kemungkinan cuaca buruk melanda Indonesia di wilayah Jawa Barat, Jabodetabek hujan ekstrem di atas 150," paparnya.
Hal senada juga dikatakan Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab, dia menegaskan dari permodelan BMKG, Jabodetabek akan diguyur hujan lebat pada 30 Desember 2022.
BACA JUGA: Sultan Muhammad Mansyur, Raja Kedua Kesultanan Palembang Darussalam Yang Terkenal Alim dan Pemberani
Menurutnya, Rabu (28/12) dan Kamis (29/12) wilayah Jabodetabek belum diguyur hujan lebat, namun dia meminta warga tetap waspada.
"Melengkapi, bahwa Jabodetabek memang potensi hujan dari hasil pemodelan itu potensi di tanggal 30 Jabodetebek emang sangat lebat.
Sementara (tanggal) 28 sendiri masih kategori ringan hingga sedang, (tanggal) 29 juga masih sedang dan hujan lebat cenderung di laut, laut Jawa, laut Jabodetabek.
sejauh ini yang perlu jadi kewaspadaan di tanggal 30, tapi bukan berarti tanggal 28-29 nggak hujan, ada hujan tapi intensitas sedang," jelas Fachri.
BACA JUGA:Harga Emas Batangan di Pegadaian Palembang Turun, Hanya Rp574.000 Per 0,5 Gram
BACA JUGA: Sultan Muhammad Mansyur, Raja Kedua Kesultanan Palembang Darussalam Yang Terkenal Alim dan Pemberani
Pernyataan Peneliti BRIN