Sejarah Suku Palembang dan Ciri Khas Suku Palembang

Selasa 27-12-2022,15:10 WIB
Reporter : Rahmat
Editor : Rahmat

Orang Palembang juga biasa mengkomsumsi pempek dan kuah cukanya bahkan di pagi hari. Perkawinan antara pribumi dan Tionghoa mengakibatkan masyarakat etnik Palembang berkulit putih dan mata sipit.

Pakaian adat yang digunakan suku Palembang

Masyarakat suku Palembang memakai dua jenis pakaian adat. Pakaiannya adalah Asean Gede dan Asean Paksangko. 

Aesean artinya perhiasan, gede adalah kebesaran. Oleh karena itu, pakaian aesean gede adalah pakaian kebesaran. 

Aesean Gede melambangkan keagungan, keanggunan dan kemewahan. Aesean gede berwarna merah dan dipasangi benang emas. 

BACA JUGA:Thrift Shop Serbu Palembang, Sneakers Original dengan Harga Murah Jadi Incaran

Asesoris Kostum Aesean gede antara lain karsuhun dan kopiah cuplak (mahkota), terate (hiasan dada dan bahu), kalung tapak jajo, selendang sawit, keris, pending (ikat pinggang), badong, gelang palak ulo, gelang kecak, gelang sempuru dan kanu, saputangan segitiga dan trompah (sepatu). 

Aesean paksangko untuk pria terdiri dari songket lepus bersulam emas, baju bermotif kembang emas, songket, celana panjang dan songkok yang dikenakan di kepala. 

Paksangko Aesean wanita terdiri dari jepitan merah, kain bintang emas, mahkota, tutup dada teratai dan kain songket emas.

Sebagian besar kepercayaan masyarakat suku Palembang adalah Agama Islam. Ada juga agama  Buddha. Apalagi masih ada orang yang percaya  animisme, yaitu kepercayaan terhadap benda-benda.

BACA JUGA:Kabar Baik, Dirjen Kemdikbud Perjuangkan Kesejahteraan Seluruh Guru Honorer

Rumah adat Suku Palembang

Rumah adat suku Palembang adalah rumah Limas. Rumah Limas terbuat dari kayu. Untuk pondasi rumah digunakan kayu yang kuat dan tahan air. 

Rangka rumah terbuat dari kayu lucu. Kayu tembesu digunakan untuk jendela, dinding, pintu dan lantai. Rumah Limas dibangun menghadap timur dan barat. Rumah Limas memiliki lima tingkat menurut filosofi kekijing. 

Setiap kamar dalam Rumah Limas diatur berdasarkan penghuninya, yaitu. usia, jenis kelamin, bakat, pangkat dan martabat. 

Tingkat pertama disebut pagar tenggalung, yang digunakan sebagai tempat penerimaan tamu. 

Kategori :