JAKARTA, SUMEKS.CO — Pendiri Setara Insitute menyebut tindakan negara melalui insitusinya (kepolisian) menyusupkan intelijen dalam kerja-kerja pers sebagai sesuatu yang tidak etis.
Seperti diberitakan, Iptu Umbaran Wibowo, intel yang nyamar jadi wartawan selama 14 tahun menghebohkan publik.
Hal itu terungkap, usai Umbaran Wibowo dilantik sebagai salah satu Kapolsek di daerah Jawah Tengah, yakni Kradenan, Blora.
“Hal-hal itu kan tidak etis sebetlulnya,” ungkapnya di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Jumat, 16 Desember 2022.
BACA JUGA:Ekstradisi RI dan Singapura Sah Jadi UU, Buronan Tidak Bisa Sembunyi di Singapura Lagi
Pria yang karib disebut presiden akal sehat ini tidak menampik, hal demikian memang kerja-kerja intelijen.
“Walaupun itu kan keahlian intelijen, tapi ini kan negara demokratis. Kenapa mesti disusupkan disitu. Apa gak percaya sama pers?”
“Itu artinya negara tidak percaya dengan insitusi yang akan mengawasi dia itu pers dan negara memasukkan itu,” ujarnya.
BACA JUGA:Pawai Ta'aruf Meriahkan Muswil Muhammadiyah di Prabumulih Sambil Pungut Sampah
Rocky menuturkan, hal tersebut pernah ia temukan di sekitar rumah di area Menteng. Seorang intel yang menyamar jadi penjual es lilin.
“Tapi itu ketika Indonesia ada di era otoriter. Dimana kekuasaan politik dikenalikan militer agar stabil,” tuturnya.
Keputusan kepolisian menarik intelnya lalu diangkat menjadi Kapolsek, dinilainya tidak tepat.
BACA JUGA:Resep dan Cara Membuat Tempoyak Ikan Salai Khas Sumatera Selatan, Bisa Dipraktekan di Rumah
“Kalau memang intelijen, yah disitu aja. Jangan tiba-tiba pindah. Muncul buat orang kaget. Itu akan memungkinkan orang saling curiga,” tandasnya. (fajar)