Sejak saat itu, karyanya mulai sering mejeng di berbagai pameran bersama di Hongkong, Washington, New York, Moskow, Madrid, London, Paris, dan Venezia.
Astari juga telah beberapa kali melakukan pameran tunggal, antara lain, “Recollections”, di Bali (1999-2000), “Wings & Excursions” di Bali (2000-2001), “His/Hers Exhibition” di berbagai lokasi di Beijing, Cina (2008), dan “Yang Terhormat Ibu” di Yogyakarta (2016).
Menurut Adi Wicaksono sebagai pameran “Yang Terhormat Ibu”, pameran tersebut adalah karya yang dianggap terpenting dalam perjalanan Astari sebagai seniman.
Berbagai karya yang ditampilkan dinilai memiliki tujuan untuk mengingatkan kembali terhadap daya feminim (feminim force) sebagai daya pencipta sekaligus perawat dan pemelihara kehidupan.
BACA JUGA:Miliki 7 Rute Feeder LRT Sumsel, Layanan Angkutan Massal di Kota Palembang kian Terintegrasi
Salah satu karya yang dipamerkan adalah lukisan berjudul “Formula #1 Perempuan Kuat” yang merupakan potret diri dari Astari sebagai perempuan jawa yang gagah, dengan menggunakan pakaian tradisional pria jawa.
Lukisan tersebut adalah upaya Astari untuk menggangkat persoalan gender di lingkungannya.
Pada tahun 2016, Astari Rasjid diangkat menjadi Duta Besar RI untuk Bulgaria. (*)