"Tim pertama memastikan pemahaman statistik mereka semakin baik. Sehingga aparat desa bisa mengelola data-data itu untuk membangun desanya," katanya.
Dari lingkup BPS, Direktur Statistik Ketahanan Sosial BPS RI Jakarta, DR Nurma Midayanti menjelaskan proses penilaian Bukit Selabu masuk 25 besar nasional dilakukan secara berjenjang.
Objek penilaian menurut Nurma juga banyak itemnya.
"Termasuk semangat literasi aparat desa dan warga terhadap pentingnya data cukup baik. Inilah Desa Bukit Selabu masuk 25 besar nasional dalam penilaian program Desa Cantik BPS 2022.
Kepedulian Bupati dan jajarannya dalam program intervensi satu data yang diupayakan selalu komitmen disinergikan dan tepat sasaran juga jadi faktor penentu nilai,"terang Nurma, Jum'at di Jakarta.
Kepala BPS Muba, Trio Wira Dharma menerangkan masuknya Desa Bukit Selabu pada 25 top Desa Cantik Nasional berdasarkan surat BPS RI kepada BPS Sumsel pada 8 Desember 2022 lalu. Surat nomor:B-614/04000/SS 230/12/2022 ini juga menyinggung soal pemberitahuan field evaluation Desa Cantik 2022
Lengkap isi suratnya, kata Trio, yakni hasil desk evaluation pelaksanaan Program Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) 2022 yang dilaksanakan oleh Tim Sekretariat Desa Cantik sejak 28 November hingga 3 Desember 2022.
"Tim Sekretariat Desa Cantik telah menetapkan 25 desa sebagai kandidat penerima award Desa Cantik 2022. Nah Bukit Selabu ada di sini. Dari 25 kandidat penerima award Desa Cantik akan dipilih 12 desa yang akan menjadi penerima award,"kata dia.
Trio menyebutkan untuk sampai tahap 12 besar akan dilakukan ground check demi mendapatkan informasi yang komperhensif tentang pelaksanaan Program Desa Cantik di 25 desa kandidat. Ground check kan dilaksanakan oleh tim gabungan BPS Pusat mulai tanggal 11-17 Desember 2022. berharap Warga Muba Dukung, dan kunjungi dan catat apa saja yang disajikan di situs http://s.bps.go.id/bukitselabu ini," pintanya.
Menurut dia Desa Cantik ini adalah upaya mengelola sumber daya dan mengidentifikasi kendala-kendala pembangunan di desa secara optimal dengan berlandaskan dengan statistik. "Desa Bukit Selabu terpilih karena melalukan program pembangunan berbasis data, mulai dari perencanaan, evaluasi, dan kebijakan pembangunan," tambahnya.
BACA JUGA:Rumah Limas Wong Plembang Ternyata Punya Nilai Filosofi Tersendiri
Data yang ditampilkan di situs desa, terang dia, lebih memudahkan mengetahui data potensi desa secara detail, apakah itu bisa dikelola menjadi desa wisata, atau desa edukasi dan lain sebagainya. Masyarakat di desa pun tidak lagi kebingungan membaca data dan memanfaatkannya.
Desa Bukit Selabu selama ini mendapatkan pendampingan, mulai dari pengumpulan, pemeriksaan, pengelolaan hingga penyajian data dari kolaborasi dan sinergi antara BPS Muba dan Pemkab Muba melalui tim Dinkominfo di bawah Kadin Herryandi Sinulinggaa. (*)