PALEMBANG, SUMEKS.CO - Sebanyak 32 desa di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur hingga kini belum teraliri listrik PLN. Penyebabnya, desa tersebut berada di kawasan hutan lindung dan berkontur perbukitan yang sulit diakses oleh tim PLN.
PT PLN Unit Induk Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu (WS2JB) melaporkan, dari 36 desa yang belum teraliri listrik di Provinsi Jambi dan Sumsel, desa terbanyak yang belum mendapatkan manfaat dari listrik tersebut yakni di Sumsel, khususnya di Kabupaten OKU Timur yang mencapai 32 desa.
Sedangkan, di Provinsi Bengkulu hampir 100 persen telah terealisasi pemasangan listrik. Sementara, di Provinsi Jambi tinggal empat desa lagi yang belum teraliri listrik.
Manager Komunikasi PT PLN WS2JB Sendy Rudianto, mengungkapkan, pihaknya dihadapkan beberapa kendala sehingga pembangunan infrastruktur listrik di desa-desa tersebut belum bisa dimulai tahun ini.
BACA JUGA:Polisi Olah TKP di Gedung PLN S2JB yang Terbakar
"Kawasan hutan lindung dan kontur perbukitan yang sulit diakses oleh tim PLN, menjadi kendala utama kami di lapangan," kata Sendy saat dikonfirmasi, Selasa 15 November 2022.
Lanjutnya, hal ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Terlebih, kawasannya berada di dalam wilayah hutan lindung negara dan banyak izin yang mesti diurus di tingkat pemerintah pusat. Kendati, PLN WS2JB berkomitmen untuk menyelesaikan seluruh faktor penghambat tersebut dan menargetkan pembangunan infrastruktur dapat di mulai pada tahun 2024.
"Target kami 2024 dapat dimulai pengerjaannya," ungkap Sendy.
Lebih lanjut Sendy mengatakan, setidaknya realisasi tersebut diwujudkan dalam program listrik masuk desa yang sudah berjalan beberapa tahun terakhir dan sudah 6.323 desa di Sumsel. Sendy juga memastikan program ini bakal terus dilanjutkan hingga masyarakat di Sumsel dapat merasakan manfaat listrik secara keseluruhan.
"Tentunya masyarakat di Sumsel harus menikmati manfaat listrik seluruhnya," tandasnya.