PALEMBANG, SUMEKS.CO - Seorang sopir asal Jakarta bernama Rivando (36), menjadi korban perampokan dan pembacokan di arah Gerbang Tol Keramasan menuju ke Simpang Lampu Merah Flyover Keramasan Kertapati Palembang, Jumat 28 Oktober 2022 sekitar pukul 21.00 WIB.
"Kejadiannya itu sekitar pukul 21.00 WIB tadi. Korban ini mengaku baru saja keluar dari arah Tol Lampung Palembang dan melintasi pintu keluar Tol Keramasan menuju ke Simpang Lampu merah flyover Keramasan," kata Rendi, seorang sopir asal Palembang.
Rendi mengatakan, awalnya truk yang dibawa korban baru keluar dari arah Gerbang Tol Keramasan hendak menuju ke lampu merah Flyover Keramasan dan Jembatan Musi 2.
"Kata sopirnya tadi, dia itu baru keluar dari Gerbang Tol mengarah ke sini (flyover keramasan)," ujar Rendi.
Rendi menambahkan, belum sampai di lampu merah, katanya, mobil korban dihampiri sejumlah pemuda yang kerap meminta-minta di sekitaran lokasi tersebut.
Saat truk korban dihampiri, para pelaku melihat jeriken BBM yang berisi solar cadangan tergantung di bawah bak bagian samping bawah mobil.
"Para pelaku yang mengetahui jeriken itu ada isi solar langsung mengambil jeriken tersebut. Korban yang tak terima kemudian turun berusaha mengambil kembali jeriken tersebut," ungkap Rendi.
Selanjutnya, jeriken itu dimasukkan korban ke dalam mobilnya di dekat bangku depan sebelah kiri. Karena situasi di lokasi macet dan truk tersebut jalan merayap, tiba-tiba datang lagi rombongan pelaku menghampir mobilnya.
BACA JUGA:Pengendara Motor dan Sopir Truk yang Videonya Viral Akhirnya Saling Lapor Polisi
"Tanpa basa-basi kata korban pelaku langsung menganiaya, mengahantamkan golok dan membacok tangan korban. Kaca samping dan kaca depan mobil korban pecah semua," kata Rendy.
Korban yang bersimbah darah seketika menghentikan mobilnya, warga yang melihat itu kemudian membawa korban ke RS Bari Palembang.
"Korban langsung dibawa ke RS Bari, dia dirawat di sana tangannya penuh darah kena bacok golok pelaku yang tertinggal di mobil korban. Sementara kami di sini menunggu mobil korban untuk di evakuasi polisi," jelas Rendy. (*)