BACA JUGA:Sabet Tiket Perempat Final, Bagas/Fikri Selamatkan Wajah Ganda Putra Indonesia di French Open 2022
Oleh karena itu, Bunda perlu lebih waspada dan segera membawa Si Kecil ke dokter jika ia mengalami diare beserta tanda dan gejala dehidrasi pada bayi berikut ini:
- Mulut Kering
- Tidak mengeluarkan air mata saat menangis
- Buang air kecil lebih sedikit dari biasanya atau justru tidak berkemih sama sekali
- Kulit terlihat lebih kering
- Terlihat sangat lemas dan sering mengantuk
Cara Mengobati dan Mencegah Diare pada Bayi
Diare yang disebabkan oleh infeksi virus dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun, bayi tetap perlu mendapatkan asupan cairan dan nutrisi yang cukup selama diare.
Berikut ini adalah beberapa langkah penanganan diare pada bayi yang dapat Anda lakukan di rumah:
1. Memberikan ASI dan cairan elektrolit
Bayi berusia di bawah 6 bulan yang mengalami diare dapat diatasi dengan pemberian ASI lebih sering. Hal ini karena ASI mengandung nutrisi yang diperlukan untuk menggantikan cairan dan nutrisi yang hilang selama BAB.
Selain itu, ASI juga mengandung antibodi yang dapat membantu bayi melawan bakteri atau virus penyebab diare. Pada bayi berusia di atas 6 bulan, pemberian ASI boleh dilanjutkan sambil diselingi pemberian cairan rehidrasi oral, seperti oralit atau air tajin, setiap kali ia BAB dan muntah.
BACA JUGA:Ronaldo Comeback, Pastikan Setan Merah Lolos ke Fase Gugur, Man United Bantai Sheriff 3-0
2. Memberikan suplemen zinc
Suplemen zinc dapat diberikan untuk mengatasi diare pada balita. Menurut WHO dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bayi yang mengalami diare akut dapat diberikan suplemen zinc selama 10–14 hari.
Dosis pemberian suplemen zinc pada bayi berusia di bawah 6 bulan adalah sekitar 10 mg per hari, sedangkan pada balita 20 mg per hari. Untuk menentukan dosis dan cara pemberian suplemen yang benar, Bunda bisa berkonsultasi ke dokter anak.
3. Memberikan probiotik
Beberapa riset menunjukkan bahwa pemberian probiotik bisa mendukung proses penyembuhan dan mempercepat pemulihan bayi yang mengalami diare. Oleh karena itu, Bunda dapat memberikan Si Kecil suplemen atau makanan yang mengandung probiotik saat ia terkena diare.
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Oleh karena itu, Bunda perlu melakukan tindakan pencegahan diare pada bayi dengan beberapa cara berikut ini:
- Mencuci tangan sebelum menyiapkan susu dan makanan bayi serta setelah mengganti popoknya
- Mencuci tangan Si Kecil, terutama setelah ia bermain, menyentuh benda kotor, atau setelah buang air kecil dan buang air besar
- Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar, termasuk mainan dan benda lain yang sering disentuh Si Kecil
- Memberikan ASI eksklusif secara rutin
- Memastikan kebersihan dan kesterilan botol susu atau peralatan MPASI yang digunakan
- BACA JUGA:Ajari Anak Makan Sayur Sejak Dini
Kapan Diare pada Bayi Perlu Ditangani oleh Dokter?