JAKARTA, SUMEKS.CO - Ada ekspektasi tinggi dari olahraga Esports. Olahraga ini diharapkan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Karena itu, Piala Presiden Esports 2022 memberi ruang bagi para pengembang (developer) game lokal untuk turut dipertandingkan dan lebih dikenal oleh pasar nasional.
Game lokal jadi salah satu kunci untuk mengembangkan sektor ekonomi digital melalui industri game. Dari tahun ke tahun Piala Presiden Esports menjadi ruang untuk unjuk gigi sejumlah game lokal; baik melalui turnamen atau showcase. Di tahun ini ada tiga game lokal yang dipertandingkan; Battle of Guardians, Battle of Satria Dewa, dan Lokapala.
Harapannya Piala Presiden Esports 2022 bisa membawa game berkualitas dari tanah air untuk dikenalkan di Tanah Air serta menemukan pasar yang signifikan baik di Indonesia maupun di luar negeri. Hal ini mengemuka dalam acara Media Talk Piala Presiden Esports 2022 Momentum Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital, yang digelar secara daring pada Selasa (25/10).
Turut bergabung para narasumber yaitu Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Kemenparekraf RI Muhammad Neil El Himam, M.Sc, Staf Khusus Kesekjenan PB Esports Indonesia (PBESI), Debora Imanuella, CEO “Battle of Guardians” Alexander Andrew Halim, Senior Vice President BCA Norisa Saifuddin, dan Wakil Ketua Penyelenggara Piala Presiden Esports 2022 Matthew Airlangga.
BACA JUGA:Santri di Pelosok Oku Timur Sepakat Dukung Ganjar Presiden
Matthew mengatakan, keberadaan game lokal di turnamen skala nasional adalah langkah yang baik untuk memancing antusiasme developer game lokal agar mereka bisa bersaing di industri game tersebut.
"Berbicara tentang proses, sejak tahun 2019 dalam menyelenggarakan Piala Presiden Esports adalah selalu melakukan komunikasi dengan developer lokal untuk memotivasi mereka dalam mengembangkan produknya agar siap dan matang ketika dipasarkan. Tujuan yang ingin dicapai dari membawa game-game lokal ini tentu saja agar mampu berkontribusi untuk memajukan ekonomi digital Indonesia,” terang Matthew
Staf Khusus Kesekjenan PB Esports Indonesia (PBESI), Debora Imanuella, memahami bahwa di Indonesia tren gaming dan esports begitu besar. Sebagai salah satu komoditi yang diunggulkan, tak heran kalau akhirnya pemerintah mulai memperhatikan industri ini untuk terus dikembangkan agar nantinya bisa membuka banyak peluang untuk memajukan pertumbuhan ekonomi digital.
“Di PBESI ini kami sadar betul bahwa para gamer di Indonesia begitu masif. Hal ini yang bikin PBESI gencar untuk menyadarkan masyarakat bahwa di industri ini ada banyak peluang jenjang karier. Dari sini PBESI ingin memberikan kontribusi dalam perkembangan ekonomi digital dengan membuat akademi Garudaku, mendukung jalannya Piala Presiden Esports 2022, sampai membuka banyak kesempatan sebagai pilihan karier,” jelas Debora Imanuella.
BACA JUGA:Tiga Bunga Rafflesia Arnoldi di Pasemah Air Keruh Belum Mekar
Berdasarkan data pada tahun 2021, pendapatan industri game di Indonesia mencapai 2,08 miliar dolar AS atau setara Rp30 triliun. Angka ini melonjak dari tahun 2020, tepatnya ketika pendapatan industri game di Indonesia mencapai USD 1,1 miliar atau setara Rp15,7 triliun.
Produk Domestik Bruto (PDB) dari sektor ekonomi kreatif Indonesia tahun 2021 pun bisa dibilang memberikan sumbangan cukup baik dalam perkembangan ekonomi secara nasional. Tepatnya tumbuh tumbuh sebesar 4,04 persen. Dari proyeksi tim kajian Kemenparekraf pada 2021, nilai PDB subsektor aplikasi dan game naik 9,17 persen, dengan proyeksi (nilai) mencapai Rp31,25 triliun.
Muhammad Neil El Himam, M.Sc, selaku Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Kemenparekraf RI memberikan pendapat soal bagaimana industri game mampu mendorong perekonomian Indonesia.
“Kekayaan intelektual termasuk game lokal merupakan salah satu elemen penting dalam perekonomian Indonesia saat ini. Namun dengan pasar segitu besar, kita masih didominasi oleh publisher asing. Tapi ada fenomena menarik di sini, beberapa game lokal sudah merambah ke film. Ekspansi ini yang sangat potensial untuk mengembangkan ekonomi digital Tanah Air,” terang Neil.(*)