PALEMBANG, SUMEKS.CO - Balai Kereta Api Ringan Sumsel mengklaim, okupansi penumpang Light Rail Transit (LRT) mengalami peningkatan sebesar 25 persen. Naiknya okupansi dinilai ada pengaruh dari new oplet feeder LRT yang beberapa waktu lalu dilaunching oleh Kementerian Perhubungan.
Sejak beroperasi pada Juli lalu, new oplet Feeder LRT mulai ramai diminati masyarakat di Kota Palembang. Antusias ini juga berdampak pada okupansi LRT Palembang yang mengalami peningkatan di beberapa bulan terakhir.
"Ya, beberapa bulan terakhir mengalami peningkatan sebesar 25 persen," kata Kepala Balai Kereta Api Ringan Sumsel Dedik saat dibincangi, Selasa 25 Oktober 2022.
Dijelaskan Dedik, peningkatan tersebut terjadi cukup signifikan. Lantaran diawal tahun penumpang LRT hanya berada di angka 5.000-6.000 orang. Namun beberapa bulan terakhir penumpang LRT melonjak jadi 9.000-10.000 orang.
BACA JUGA:25 Feeder LRT Siap Beroperasi, ini Rutenya
"Awal tahun 5.000 penumpang. Kini meningkat hampir 10.000 penumpang per harinya," tambah Dedik.
Lanjutnya, peningkatan okupansi penumpang dinilai ada pengaruhnya sejak dilaunching new oplet feeder yang menghubungkan langsung ke beberapa halte tempat pemberhentian stasiun LRT.
"Salah satunya karena ada Feeder LRT," terangnya.
Dedik mengatakan, dengan kenaikan angka tersebut tentunya dapat menjadikan LRT sebagai gaya hidup baru di Kota Palembang. Selain itu, banyak upaya yang dilakukan dari pihak pengelola untuk mendongkrak pengguna transportasi ini, mulai dari meluncurkan berbagai macam kartu dan program lainnya.
Lebih lanjut Dedik menerangkan, saat ini jumlah keberangkatan ditingkatkan dari mulanya 88 kini menjadi 94 trip. Sementara, total penumpang yang telah diangkut LRT Palembang selama empat tahun terakhir sebanyak 8,5 juta jiwa.
BACA JUGA:Pak Ridwan Kamil, Tolong Baca Ini Fakta dan Data Okupansi LRT Sumsel
"Beberapa program juga sudah berjalan dan harapan kita semua tentu LRT ini dapat menjadi transportasi andalan di Sumsel," tuturnya.