PALEMBANG, SUMEKS.CO - Taman Wisata Kerajaan Sriwijaya (TWKS) Palembang, diyakini sebagai tempat peninggalan Kerajaan Sriwijaya untuk melakukan transaksi jual beli dan jalur perdagangan antar wilayah.
Tak dipungkiri Provinsi Sumsel khususnya Kota Palembang banyak menyimpan cerita sejarah tentang berdirinya Kerajaan Sriwijaya yang pernah berkuasa di wilayah Sumatera hingga ke semenanjung negara melayu diantaranya, Malaysia, Singapura, Thailand, Kamboja, dan Vietnam.
Beberapa tempat bekas jejak peninggalan Kerajaan Sriwijaya hingga kini masih bisa dijumpai. Salah satunya, di Taman Wisata Kerajaan Sriwijaya yang berada di jalan Syakyakirti, Karang Anyar, Kecamatan Gandus Palembang. Sebelumnya, Taman Wisata Kerajaan Sriwijaya dikenal dengan nama situs Karanganyar.
Namun, seiring berjalannya waktu penamaannya diganti menjadi Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya (TPKS), lalu berganti lagi menjadi Taman dan Budaya Kerajaan Sriwijaya, dan terakhir pada 2017 lalu berubah menjadi Taman Wisata Kerajaan Sriwijaya.
BACA JUGA:Pulau Maspari, Surga Alam Tersembunyi di Kabupaten OKI
Lahan seluas 20 hektar ini banyak ditemukan artefak dan candi bekas peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Termasuk kanal besar disepanjang taman yang menyambung hingga ke Sungai Musi.
Pohon besar dan kicauan burung disekeliling taman, membawa hanyut perasaan para pengunjung yang seakan mengingatkan bahwa daerah tersebut memang pernah menjadi lalu lalang aktivitas masyarakat pada zaman Kerajaan Sriwijaya.
Air mengalir tenang disepanjang kanal Taman Wisata Kerajaan Sriwijaya, seolah berbisik bahwa dibalik tenangnya itu pernah dibuat guncang oleh perahu dan kapal para pedagang yang datang maupun pergi untuk singgah ke Kerajaan Sriwijaya. Diujung gerbang, terdapat jembatan berwarna merah yang menghubungkan dengan Pulau Cempaka yang memiliki luas 40x40 meter.
Pulau tersebut diyakini di zaman Kerajaan Sriwijaya menjadi tempat berdagang. Terbukti dari banyak temuan guci yang berasal dari Cina ditemukan didekat Pulau Cempaka.
BACA JUGA:Makam Putri Pinang Masak Pernah Didatangi Peziarah Asal Mesir
Sri Ayu Pujianti, pemandu wisata mengungkapkan, tempat ini dijadikam situs dikarenakan dulunya banyak ditemukan artefak Kerajaan Sriwijaya. Diantaranya, keramik, dan manik-manik. Taman Wisata Kerajaan Sriwijaya diresmikan pada 22 Desember 1994 oleh Presiden Soeharto.
"Dibagian belakang banyak ditemukan guci, keramik, dan piring hasil perdagangan antara Kerajaan Sriwijaya dan Negara Cina," ungkap Sri saat dibincangi SUMEKS.CO, Minggu 23 Oktober 2022.
Lanjutnya, Kanal yang berada didalam taman sudah ada pada zaman Kerajaan Sriwijaya. Dipercaya, tempat ini sudah berdiri sejak abad ke 6 Masehi. Berdirinya taman ini juga diyakini sebelum adanya Kesultanan Palembang dan Kerajaan Palembang. Dilain sisi, saat dikonfirmasi mengenai danau tempat pemandian permaisuri di Taman Wisata Kerajaan Sriwijaya, Sri mengungkapkan bahwa hal tersebut belum ditemukan lokasinya.
"Kanal dan danau sudah ada sejak Kerajaan Sriwijaya," pungkasnya.
BACA JUGA:Nikmati Keindahan Danau Teloko