Lebih lanjut, suami Suryanti Ngesti Rahayu Ridho itu menyebutkan, kemudian program akhlak. Pihaknya membangun masjid, menerapkan wajib Baca Tulis Alquran (BTA).
"Untuk program lingkungan, kita menolak tambang batubara dan begitu banyak program yang dijalankan penuh dengan konsekuen dan dari dulu terus kita pertahankan bahkan berkembang seperti kota 1000 bioflok yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat, kita ekspor nanas dan lainnya," sebutnya.
Walaupun belum 100 persen program selesai, paling tidak sekitar 70-75 persen tercapai dan sudah mendekati tanda-tanda selesai.
Disinggung apakah sejauh ini semua program sudah dirasakan masyarakat? Ayah tiga anak itu menegaskan, bukan hanya dirasakan tapi bermanfaat bagi masyarakat.
BACA JUGA:Ridho Yahya Hadiri Kegiatan Tabligh Akbar dan Berikan Bantuan Kepada Warga
Hal itu dibuktikan dari 3 lembaga survey dan bahwa program yang dilakukan 95 persen keatas disukai masyarakat Prabumulih berdasarkan hasil survey tadi.
"Saya yakin dan percaya karena Prabumulih penduduknya heterogen pasti disenangi juga oleh seluruh masyarakat kabupaten kota yang lain," jelasnya.
Ditanya seandainya pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) ke depan, Ridho Yahya dicalonkan sebagai Gubernur. Apakah program diterapkan di Prabumulih akan diterapkan juga di Sumsel? Adik kandung Wakil Gubernur H Mawardi Yahya itu belum mau bicara banyak. "Kalau nyaleg no komen," tegasnya.
Tapi, sambungnya, kalau bicara program memang harus demikian (diterapkan, red).
"Tidak boleh kita menyelesaikan Sumsel satu sisi saja. Misalkan pengangguran saja tidak bisa, kemiskinan dan infrastruktur juga atau masalah akhlak saja bangun masjid tidak bisa juga tapi ini permasalahan konfrehensif yang harus diselesaikan semua dan bersama sama," jelasnya mengaku semuanya harus dirasakan di Sumsel dan program-program tersebut harus dituntaskan semuanya sehingga memberikan solusi terhadap permasalahan di Sumsel. (*)