KEJAYAAN Kesultanan Palembang Darussalam, di Bumi Sriwijaya, dapat dilihat dengan adanya makam tokoh yang tersebar dan terjaga keberadaannya.
Satu diantaranya, makam Ratu Bagus Kuning yang terletak di Jl DI Panjaitan, Tangga Takat, Kecamatan Seberang Ulu II, Kota Palembang.
"Ratu Bagus Kuning juga tokoh pada zaman Kesultanan Palembang Darussalam dikenal sebagai bangsawan, pada masanya ikut berjuang dalam Kesultanan Palembang Darussalam sebagai panglima," kata Kemas Ari Panji, pemerhati sejarah di Kota Palembang, kepada SUMEKS.CO, Minggu 16 Oktober 2022.
Daerah yang dikuasai, Ratu Bagus Kuning yaitu kawasan Batang Hari Sembilan, pada abad ke 16. Kawasan itu merupakan wilayah kekuasaannya.
BACA JUGA:Cerita Bukit Seguntang dari Juru Kunci
Ratu Bagus Kuning merupakan orang suci sehingga semasa hidupnya, tidak pernah mengalami menstruasi dan tidak pernah menikah.
"Sampai saat ini makam Ratu Bagus Kuning masih dikeramatkan. Makamnya terletak dalam bangunan berkubah berwarna kuning bersama tiga makam tokoh lain, yaitu Penghulu Gede gelar Tubagus Karang, Datuk Buyung, dan Kuncung Manis," ungkap Kemas Ari.
Apabila sampai di areal kompleks pemakaman tersebut maka akan disambut oleh kera-kera yang jumlahnya sangat banyak.
Konon yang dipercaya, kera-kera di kawasan tersebut merupakan pasukan Ratu Bagus Kuning yang berubah wujud.
BACA JUGA:Makam di Bukit Seguntang Direvitalisasi
"Kera ekor panjang ini, dalam bahasa Latin disebut Macaca fascicularis. Kera jinak yang menurut cerita keturunan siluman kera yang pada waktu bertanding dengan Ratu Bagus Kuning mengalami kekalahan sehingga siluman kera bersumpah keturunannya akan menjadi pengikut setia Ratu Bagus Kuning," jelas Kemas Ari.
Bukan hanya makamnya saja yang keramat, kera-kera itu pun juga keramat. Tidak ada satu orang pun yang berani mengganggu kera-kera tersebut.
"Jadi kera itu menjelma, jadi ada 41 kera yang menjaga makam tersebut, namun kadang-kadang ke tempat masyarakat tetapi mereka akan kembali lagi, walaupun ada yang mati nanti akan ada kera yang datang lagi hinga berjumlah 41," ucap Kemas Ari
Di antara puluhan kera itu, ada seekor kera besar yang menjadi ketua dari kumpulan kera di kawasan itu. Kera besar ini disebut dengan "Kondor".
BACA JUGA:Laksanakan Hut Ke 3, Forwida Gelar Festival Seguntang Hulu Melayu