MURATARA, SUMEKS.CO – Menjadi petani kini mulai dilirik milenial. Meskipun tanpa ilmu pertanian, sebagian sukses menambah pundi-pundi.
Atman, warga Desa Remban, Kecamatan Rawas Ulu Kabupaten Muratara bisa mengantoni uang Rp3 juta per bulan, dari menanam kangkung di lahan yang tidak terlalu luas.
"Sekarang aku mulai nanam kangkung di lahan 1/4 hektar, selain proses mudah, tanaman cepat tumbuh, perawatan sedikit, tapi juga bisa menghasilkan uang," katanya kepada SUMEKS.CO.
Atman sebelumnya bekerja sebagai buruh serabutan. Sedangkan istrinya salah satu tenaga pengajar honorer K2.
BACA JUGA:73 Warga Muratara Terjangkit Demam Berdarah Dengue
Soal pemasukan, keluarga mereka hanya bisa menghasilkan Rp2 juta per bulan.
“Tidak cukup jika dibandingkan dengan kebutuhan hidup keluarga kecil Kami yang terus meningkat,” ujar Atman.
Atman pun banting stir menjadi petani. Yakni dengan menanam kankung. Hasilnya pun lumayan.
Hitungan matematisnya, untuk saat ini harga kangkung per ikat Rp2000 - Rp3.000. Masa tanam 20-30 hari.
Hasil panen per bedeng ukuran 5m x 2m. Sortir kualitas rendah sekitar 0,5 kg atau 2 persen dari hasil panen. Jadi hasil berkualitas 24,5 kg.
BACA JUGA: Hadapi Banjir, Dinkes Muratara Siapkan Anti Bisa Ular
"Kalau bobot per ikat 200 gr, berarti kita bisa menjual 122 ikat. Kalau harga per ikat Rp2.000, pendapatan Rp244.000 per bedeng, saya ada 10 bedeng," katanya.
Untuk hasil panen secara keseluruhan, Atman mengaku bisa mendapatkan Rp2,4-Rp3 juta/bulan.
"Kalau dibooster pakai pupuk dan lainnya, panen bisa lebih dipersingkat sekitar 20 hari langsung bisa dipanen," timpalnya.
Bupati Muratara H Devi Suhartoni mengimbau seluruh masyarakat Muratara, agar kembali menggarap lahan milik mereka. Pasalnya situasi ekonomi saat ini sedang tidak stabil dan sejumlah harga komoditas unggulan seperti karet dan sawit tidak bisa diandalkan.