Tidak ada apapun di dunia ini yang seharga dengan nyawa
Humanity above football
Al-fatihah
Demikian keterangan dalam unggahan terbaru akun Instagram Persebaya itu.
Untuk diketahui, Persebaya dan Arema FC adalah dua tim yang sama-sama berasal dari Jawa Timur.
Rivalitas keduanya juga sudah berlangsung sejak lama meski dulu Persebaya berlaga di perserikatan, sedangkan Arema di Galatama.
BACA JUGA:10 Tahun Tak DIperbaiki Pemerintah, Warga Kurungan Nyawa II Swadaya Bangun Jembatan Permanen
Rivalitas itu pula yang tertancam cukup dalam pada masing-masing suporter fanatik. Bonek dan Arema.
Kedua tim bukan saja terlibat rivalitas tinggi. Melainkan juga gengsi dan identitas diri serta basis supoter yang sama-sama besar.
Baik Persebaya maupun Arema sama-sama memiliki falsafah yang sama.
Persebaya boleh kalah dari tim manapun, tapi tidak dengan Arema. Demikian juga Arema sebaliknya.
Boleh kalah dari tim manapun, asalkan jangan dari Persebaya.
BACA JUGA:10 Tahun Tak DIperbaiki Pemerintah, Warga Kurungan Nyawa II Swadaya Bangun Jembatan Permanen
Kekalahan di Kanjuruhan pada Sabtu 1 Oktober 2022 malam itu juga yang memantik kemarahan Aremania sampai turun ke lapangan.
Apalagi, itu adalah kekalahan pertama Arema atas Persebaya atas rekor panjang 23 tahun.
Jadi, ini momen tepat bagi masing-masing pendukung kedua tim untuk mengakhiri rivalitas panas di luar lapangan. (*)