PALEMBANG, SUMEKS.CO - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Sumsel mendukung penuh atas dilaunchingnya operasi pasar beras yang digelar Pemprov Sumsel.
Kepala BI Sumsel, Erwin Soeriadimadja mengungkapkan, BI sangat mengapresiasi langkah Pemprov Sumsel untuk memberikan subsidi beras dengan harga Rp5.000 perkilogram.
Menurut Erwin, operasi pasar ini sama dengan upaya yang dilakukan BI Sumsel untuk menekan laju inflasi dan menstabilkan harga pasar.
"Kami sangat mendukung dan mengapresiasi operasi pasar ini," ungkap Erwin.
BACA JUGA:BRI Kolaborasi dengan Majoo Berikan Solusi Digital untuk Merchant di Indonesia
Dikatakan Erwin, operasi pasar beras iji memang seharusnya dilakukan mengingat harga beras mencatat kenaikan tinggi sebesar 4,31 persen.
Disusul cabe rawit 3,95 persen, bawang putih 1,65 persen dan daging sapi 0,84 persen. Sedangkan, komoditas cabe/bawang merah, gula pasir, daging ayam & migor turun.
"Tingginya biaya produksi di tingkat petani, sementara itu di tataran nasional, harga gabah relatif tinggi, saat ini di Rp6000 (normal Rp4500)," jelasnya.
Lanjut Erwin, beberapa bulan ke depan juga perlu diwaspadai karena saat ini masih musim tanam sehingga diperlukan upaya bersama untuk menjaga stabilisasi harga beras ini. Erwin berharap, operasi pasar beras berjalan optimal.
BACA JUGA:Pemprov Sumsel Distribuskan Beras Subsidi, Masyarakat Cukup Beli dengan Harga Rp5.000 Per Kilogram
"Beras adalah kebutuhan pokok masyarakat perlu dilakukan secara masif, harapan kita harga dipasar dapat stabil," katanya.
Sementara, Pemprov Sumsel mengadakan Launching Operasi Pasar Beras dg harga Rp 5000/kg hari Minggu 2 Okt 2022 di Pasar Lemabang, Palembang, yang dibuka Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Selatan, H Mawardi Yahya.
Kegiatan ini bersinergi dengan Bulog dan kegiatan Operasi Pasar Beras ini akan dilakukan di 30 pasar di Palembang. Kedepannya, operasi pasar ini juga bakal dilakukan di 17 kabupaten dan kota se Sumsel. (*)