LUBUKLINGGAU, LUBUKLINGGAU - Ratusan mahasiswa di Kota Lubuklinggau yang tergabung dalam Cipayung Plus melakukan aksi demo tolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM).
Cipayung Plus terdiri dari GMNI, HMI, KAHMI, PMII, Permahi, IMM dan Satma PP.
Aksi berlangsung di Gedung DPRD Kota Lubuklinggau, Senin (5/9) mulai pukul 11.00 Wib.
Aksi dijaga ketat oleh petugas kepolisian dari Polres Lubuklinggau dan Polsek Lubuklinggau Utara, serta anggota Pol-PP.
BACA JUGA:Sopir Angkot - Ojek di Lubuklinggau Keluhan Sulit Dapat Pertalite
"Satu jam, setelah satu jam BBM naik, semua bahan-bahan pokok naik. Artinya apa, BBM ini adalah yang menjadi ujung tombak,” kata salah satu mahasiswa dalam orasinya.
Massa Cipayung Plus dengan tegas menolak kenaikan harga BBM.
Ada tiga tuntutan lainnya yang disampaikan mahasiswa, yakni menolak kenaikan tarif dasar listrik dan berantas mafia migas.
Aksi demo mahasiswa terus berlansung sampai ada anggota DPRD yang menemui pendemo. Bahkan para mahasiswa mengancam akan masuk ruang paripurna, jika tidak.
BACA JUGA:Ada yang Unik, Warga Siring Agung Lubuklinggau Lomba Nangis
Seperti diketahui, per 3 September 2022, pemerintah akhirnya menaikan harga BBM jenis Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter, Solar dari Rp5.150 menjadi Rp6.800 per liter, sementara Pertamax dari harga Rp12. 500 menjadi Rp14.850 per liter.(*)