Program Kreativitas Mahasiswa: Mahasiswa Unsri Berhasil Kembangkan Aplikasi EDScience untuk SD Tuna Rungu

Jumat 02-09-2022,13:04 WIB
Editor : Rahmat

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Tim Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Karsa Cipta (PKM-KC) Universitas Sriwijaya mengembangkan aplikasi EDScience sebagai media pembelajaran tuna rungu.

Tim yang terdiri dari lima mahasiswa tersebut ingin membantu pembelajaran anak tuna rungu dalam kegiatan pemberlajaran daring dengan membuat media pembelajaran yang dapat mempermudahkan anak tuna rungu memahami materi yang diberikan.

TIM PKM-KC EDScience diketuai oleh Mardiah afifa, mahasiswa Universitas Sriwijaya dari Program Studi Pendidikan Fisika.

Anggota tim tersebut antara lain Rafli Fandu Ramadhani (Pendidikan Fisika), Anita Septia (Pendidikan Masyarakat), Kamilah Nada Maisa(Pendidikan Fisika), dan Chosmas Marzuki (Teknik Informatika) yang dibimbing oleh Ibu Dr. Meilinda, M.Pd (Pendidikan Biologi).

BACA JUGA:ARB Ingatkan Kader Golkar Solid Usung Airlangga di Pilpres 2024

Mahasiswa merupakan seorang pemuda yang memiliki suatu kreativitas yang tinggi dan kritis terhadap permalahan yang ada. Sebagai mahasiswa yang merupakan agent of change yang akan membawa suatu perubahan untuk Indonesia lebih baik kedepanya.

 

Mahasiswa harus memilki jiwa kepekaan yang tinggi terhadap permasalahan yang terjadi. Seperti saat ini, permasalahan pandemic covid-19 memberikan dampak yang besar bagi Indonesia.

Kondisi pandemi mengharuskan terjadinya perubahan kebijakan diberbagai sektor, tanpa terkecuali dibidang pendidikan. Salah satu perubahan kebijakan di dunia pendidikan yaitu diberlakukannya pembelajaran secara daring secara intensif.

Pembelajaran daring ini mampu dilaksanakan dengan mudah kapanpun dan dimanapun melalui live chat, e-classroom, zoom, google meet, e-learning dan lain sebagainya.

BACA JUGA:Kakak-Adik yang Terperangkap Api di Warung Gerobak, Kakak Susul Kepergian Adik

Rafli mengatakan, pembelajaran daring ini menghadirkan berbagai kendala khusus nya dalam proses pembelajaran, apalagi untuk anak tunarungu sekolah dasar.

Disisi lain nilai literasi Sains peserta didik Indonesia rendah. Sehingga harus diberikan solusi. Maka dari itu hadirlah aplikasi EDScience ini yang akan membantu Peserta didik tunarungu memahami IPA sejak bangku sekolah dasar.

Mardiah menjelaskan, EDScience (Elementary Deaf Science) adalah media pembelajaran inovatif yang bertujuan untuk membantu siswa tunarungu belajar dengan mudah dimanapun dan kapanpun yang mana EDScience ini terdiri dari dua aspek yaitu aspek relawan sebagai pengajar dan aspek pelajar sebagai pelajar.

Menurut Kamilah, aplikasi EDScience ini dapat dikembangkan dengan adanya kerjasama tim dan manajemen waktu yang baik kami dapat menyelesaikan aplikasi ini.

BACA JUGA:Catat, ini Wakil Indonesia di Perempat Final Japan 2022

Chosmas menambahkan, untuk penyelesaian aplikasi   EDScience kami menghabiskan waktu selama empat bulan yaitu dari bulan juni hingga akhir agustus 2022.

Anita mengatakan, harapan kedepanyan untuk aplikasi EDScience ini dapat membantu tuna rungu di Indonesia dalam melakukan pembelajaran dan aplikasi ini dapat bermanfaat di semua kalangan masyarakat.(*)

Kategori :