PALEMBANG, SUMEKS.CO - Wakil Wali Kota Palembang sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Palembang, Fitrianti Agustinda melantik forum komunikasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kecamatan se-Kota Palembang tahun 2022-2024, di Kantor Camat Sako Palembang, Selasa 30 Agustus 2022.
"Tim yang dibentuk mempunyai potensi untuk membantu penanggulangan stunting di Kota Palembang, selama ini saya perhatikan masih kurang bekerja bersama-sama, maka itu hari ini saya lantik tim di beberapa kecamatan untuk membantu penanggulangan stunting di Kota Palembang," kata Fitrianti Agustinda kepada SUMEKS.CO.
Fitrianti Agustinda menjelaskan, tim yang dibentuk terdiri dari Aparatur Sipil Negera (ASN), Puskesmas, tokoh masyarakat, RT dan RW di kecamatan juga terlibat.
BACA JUGA:Senator Nasdem ini Ajak Pemkab Ogan Ilir Atasi Stunting
"Dibentuk tim dari berbagai instansi karena tidak bisa menyelesaikan masalah stunting ini hanya dengan satu orang Camat Sako saja, semua harus terlibat, jadi dibentuk tim dan telah dilantik 10 orang anggota TPPS di Kecamatan Sako," jelasnya.
Lanjut Fitrianti Agustinda, dengan pembentukan tim di kecamatan, dapat menyelesaikan masalah stunting di Kota Palembang.
"Semoga tahun 2023 kita betul-betul zero stunting. Saat ini jumlah stunting di Kota Palembang ada 1000 anak pas, namun untuk Kecamatan Sako hanya 14 anak. Pembentukan tim di Kecamatan Sako ini juga merupakan salah satu langkah konkret untuk menekan angka stunting di Kota Palembang," tukasnya.
BACA JUGA:Cegah Stunting Tanggung Jawab Bersama
Sementara, Camat Sako Kota Palembang, Amiruddin Sandy menuturkan, tim TPPS yang dibentuk di Kecamatan Sako berjumlah 10 orang yang mempunyai kriteria yang berpotensi.
"Kriteria tentunya Kepala Instansi, yang mana kami berharap melalui tim ini penanganan stunting di Sako akan lebih baik," tuturnya.
Kecamatan Sako juga menjalankan langkah konkret untuk penanggulangan stunting di Kota Palembang, Amiruddin Sandy selaku Camat Sako telah membuat Gerakan Donasi Peduli Stunting Kecamatan Sako (Gending Sako).
"Jadi kami mengumpulkan donasi dari masyarakat, bahkan pegawai kami wajibkan untuk berdonasi per bulan untuk penanganan stunting, berupa pemberian penambahan makanan bagi anak stunting selama 4 bulan. Kami juga menyiapkan anggaran per tahun untuk pemberian makanan untuk anak stunting walaupun jumlahnya tidak besar," tukasnya.