SUMEKS.CO - Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri bekerja sama dalam menyelenggarakan kegiatan literasi digital sektor pemerintahan untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) di Provinsi Jawa Barat.
Kegiatan dilaksanakan secara hybrid di Hotel Maison Teras Kita, Kota Bandung pada hari Selasa, 09 Agustus 2022 dan berlanjut hingga tanggal 12 Agustus 2022. Di hari pertama, kegiatan ini dihadiri oleh 9.000 ASN dari berbagai Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan Pemerintah Kota (Pemkot) di Provinsi Jawa Barat. Targetnya, akan ada 24.000 ASN Provinsi Jawa Barat yang di literasi. Kegiatan literasi digital sektor pemerintahan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman literasi digital bagi ASN di Indonesia. Peningkatan pemahaman literasi digital ASN merupakan salah satu target nasional Kemenkominfo menuju transformasi digital di Indonesia.
Berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional Indonesia yang diselenggarakan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center pada tahun 2021, disebutkan bahwa Indonesia masih berada dalam kategori “sedang” dengan angka 3.49 dari 5,00. Berdasarkan data tersebut, literasi digital sangat diperlukan bagi masyarakat. Dengan pengetahuan dan kemampuan literasi digital yang baik, setiap orang akan lebih kritis terhadap penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
BACA JUGA:DPRD Prabumulih Gelar Paripurna Istimewa
Kegiatan literasi digital di sektor pemerintahan merupakan salah satu inisiasi Kemenkominfo dalam mempercepat transformasi digital di Indonesia. Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu akselerasi visi Jabar Juara dan menjadi sebuah inisiasi agar pelayanan masyarakat lebih terintegrasi secara digital.
“Kalau kita tidak mengikuti perkembangan digital, kita khawatir kita akan ditinggalkan oleh masyarakat.” ujar Ulum mengenai bagaimana ASN harus dapat mengikuti perkembangan era digital demi meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat berbasis digital dan bermanfaat untuk masyarakat,
“Dengan lahirnya dunia teknologi informasi digital ini, harus bisa memanfaatkan semaksimal mungkin untuk masyarakat. Jangan sebaliknya, jadi bahaya untuk umat, seperti halnya berita hoaks dan lain-lain.” tegasnya.
Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo, Bonifasius Wahyu Pudjianto, dalam sambutannya turut menyampaikan bahwa kegiatan hari ini merupakan kolaborasi antara BPSDM Kemendagri dan Direktorat Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo.
“Kegiatan Literasi Digital ini merupakan agenda yang diselenggarakan dalam rangka meningkatkan kompetensi literasi digital ASN di lingkungan Jawa Barat. Kami mengenalkan dan mengadopsi teknologi digital agar pembelajaran tentang 4 pilar literasi digital, menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan dan pekerjaan ASN sehari-hari. Diharapkan, kegiatan ini mampu memberikan pencerahan dan keamanan penggunaan sistem pemerintahan yang terintegrasi untuk sistem pemerintahan dan layanan masyarakat,” jelasnya.
BACA JUGA:Sembilan Napi Dinyatakan Bebas, Pemkab Ogan Ilir Berikan
Sambutan dilanjutkan oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemendagri, Sugeng Hariyono, yang menyatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan bukan hanya sebagai upaya untuk memenuhi 20 jam pelajaran bagi para ASN, tapi juga dapat meningkatkan pengetahuan serta kecakapan teknologi digital.
“Kita berharap bahwa [kegiatan ini dapat meningkatkan] kompetensi ASN, terutama kita punya target 50 juta masyarakat dan ASN yang cakap dalam penggunaan teknologi digital. Kami juga mengharapkan ASN dapat meningkatkan kinerjanya dalam melayani masyarakat dalam menerapkan pelayanan dan pekerjaan berbasis digital,” tambahnya.
Kegiatan hari pertama terdiri dari dua sesi yang diisi dengan materi mengenai empat pilar literasi digital, yaitu Kecakapan Digital (Digital Skill), Etika Digital (Digital Ethic), Budaya Digital (Digital Culture), dan Keamanan Digital (Digital Safety). Materi keempat pilar literasi digital tersebut disampaikan oleh narasumber yang kredibel dan berpengalaman di bidangnya. Pemaparan materi sesi pertama dibawakan oleh Yurika Xanthinia Wijayanti, Widyaiswara BPSDM Kementerian Dalam Negeri, yang membahas tentang budaya digital dan etika digital.
Yurika mengatakan bahwa budaya digital adalah tahu bahwa Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika menjadi landasan kecakapan digital dan etika digital. ASN harus tau tentang Netiket, ikut berpartisipasi dan melakukan kolaborasi aktif dalam memproduksi dan distribusi konten yang berlandaskan Nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.
BACA JUGA:Sembilan Napi Dinyatakan Bebas, Pemkab Ogan Ilir Berikan