SUMEKS.CO, JAKARTA - Holding Ultra Mikro (UMi) yang diinisiasi Kementerian BUMN dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. sebagai induk dan melibatkan PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dinilai menjadi fondasi ekonomi kerakyatan.
Sebab melalui Holding UMi, negara hadir memperkuat ekonomi mulai dari pemberdayaan pelaku usaha di segmen terkecil. Sebagai upaya penguatan landasan ekonomi nasional. Terkait itu Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan konsep pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang diadopsi pihaknya ada dua. Pertama bagaimana Kementerian BUMN memastikan usaha pelaku UMKM dan UMi mendapatkan pembiayaan yang sesuai dilengkapi dengan pendampingan yang tidak kalah penting. Kedua, menjaga rantai pasok. “Contoh bagaimana kita konsolidasi BRI, dengan PNM, dan Pegadaian. BRI itu kan memastikan UMKM naik kelas yang tadinya ultra mikro, melalui PNM pinjaman Rp1 juta – Rp4 juta, lalu naik ke Pegadaian yang pinjamannnya mungkin Rp20 juta – Rp50 juta, nanti naik lagi ke BRI. Ini yang positif bagaimana mereka punya kesempatan buat naik kelas tetapi tidak hanya tadi hanya membiayai, tapi juga dengan pendampingan-pendampingan. Ini yang penting,” ujarnya menegaskan. BACA JUGA:Rampas Antingan di OKI, Putri Ditangkap di Muba Terbukti, lanjut Erick, PNM yang memberdayakan ekonomi kaum ibu melalui mekanisme group lending mengalami pertumbuhan hingga 7,1 juta nasabah. Pertumbuhan tersebut dicatatkan ketika kondisi ekonomi masih dibayang-bayangi pandemi. Menurut Erick hal itu mengindikasikan terjadi pembukaan lapangan kerja sebanyak 7,1 juta melalui program PNM setelah tergabung dalam Holding UMi. Karena PNM memperoleh sokongan likuiditas yang kuat dari BRI. “Belum program-program yang lain (dari BRI dan Pegadaian). Jadi, fundamental yang kami terus bangun memang di ekonomi kerakyatan. Tidak anti yang besar, yang besar harus kami dorong juga, tetapi kalau sebagai fondasi tidak bisa hanya yang besar, kapitalis dibilang, oligarki nggak bisa. Kita harus yang ekonomi kerakyatan karena mayoritas di situ,” tutur Erick menekankan. Oleh karena itu, Holding UMi yang lahir sejak September 2021 semakin membuktikan kehadiran negara secara langsung untuk mengangkat ekonomi kerakyatan. Di mana perusahaan besar atau korporasi harus bersinergi dengan pelaku usaha yang paling kecil sekalipun. BACA JUGA:Ternyata Tempe Bisa Mengobati Diare, Berikut Penjelasannya “Ini yang kami jaga dan saya yakini, pemerintahan Presiden Jokowi fokus bagaimana pembedahan ekonomi kerakyatan ini, menjadi platform yang tepat. Kita tidak mungkin ke arah yang menjadi kapitalis oligarki tetapi bagaimana ekonomi kerakyatan sebagai fondasi,” imbuhnya. Holding UMi pun semakin menegaskan bahwa BUMN hadir bukan sebagai ‘Menara Gading’, namun harus mendorong ekonomi kerakyatan menjaga rantai pasok. Oleh karena itu, BUMN pun terbuka bekerjasama dengan private sector, swasta, bahkan strategic partner dari luar negeri. “Tetapi harus komitmen dengan ekosistem yang kami bangun atau blue print kita. Bukan blue print China, blue print Amerika, tetapi blue print Indonesia,” pungkasnya. Kinerja Holding UMi Sementara itu, Direktur Utama BRI Sunarso menyampaikan Holding Ultra Mikro telah menargetkan bisa melayani 55 juta nasabah untuk diberdayakan hingga 2024. Upaya BRI untuk go smaller pada sektor ultra mikro tidak lepas dari temuan bahwa sektor UMKM memiliki multiplier effect yang kuat bagi masyarakat Indonesia. BACA JUGA:40 Napiter Ikrar Setia NKRI, Kepala BNPT: Jadi Hadiah di HUT RI “Sebanyak 99% entitas bisnis di Indonesia itu merupakan UMKM dan kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 62%. Dan yang terpenting adalah sektor UMKM bisa menyerap 97,22% tenaga kerja di Indonesia. Saya kira peran kita dalam mendorong ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan UMKM dan menaikelaskan mereka,” ungkap Sunarso. Sebagai pendukung utama sektor UMKM, BRI telah berkontribusi 67% terhadap kredit UMKM nasional. BRI pun terus mempertajam fokus penyaluran kredit UMKM, tercermin dari komposisi kredit UMKM di BRI yang telah mencapai 84% dari total kredit. Hingga kuartal II-2022, BRI secara konsolidasi berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp.1.104,79 triliun atau tumbuh 8,75% year on year (YoY). Secara khusus, portofolio kredit UMKM BRI secara konsolidasi tercatat tumbuh sebesar 9,81% year on year (YoY) dari Rp.837,82 triliun di akhir Juni 2021 menjadi Rp.920 triliun di akhir Juni 2022. Ke depan, Sunarso menyebut Holding Ultra Mikro akan terus difokuskan untuk dapat melayani pelaku usaha ultra mikro yang unbankable. “Strategi yang kami lakukan adalah pemberdayaan usaha melalui group lending di PNM. Kemudian kami mengintegrasikan layanan sehingga pelaku usaha ultra mikro yang sudah naik kelas dapat memilih berbagai layanan yang sesuai kebutuhannya, baik pinjaman berbasis gadai di Pegadaian atau kredit di BRI,” terangnya. BACA JUGA:Dokter Dilarang Sembarangan Membuat Konten di Medsos Di samping itu, Sunarso membeberkan BRI juga senantiasa menerapkan strategi business following stimulus untuk mengeskalasi pemulihan ekonomi. Hal ini tampak dari penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat. Sebagai gambaran, BRI diberikan kuota penyaluran KUR oleh pemerintah sebesar Rp260 triliun atau 70% dari proporsi KUR nasional. Alokasi KUR BRI tersebut meningkat dibandingkan tahun 2021 yang sebesar Rp195,59 triliun, dengan realisasi penyaluran Rp194,9 triliun. "Dari riset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), setiap nasabah penerima KUR rata-rata mempekerjakan 3 orang. Kemudian masing-masing dari masing-masing 3 orang saja, maka KUR BRI diperkirakan akan menyerap 32,1 juta total lapangan kerja di Indonesia," pungkasnya.(ril)Fondasi Ekonomi Kerakyatan, Holding Ultra Mikro Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Selasa 16-08-2022,10:07 WIB
Editor : Rahmat
Kategori :
Terkait
Selasa 09-09-2025,10:59 WIB
Pusri Palembang Cetak Wirausaha Muda Lewat Program RBS Studentpreneur
Selasa 09-09-2025,08:52 WIB
Innalillahi, Suporter Ultras Garuda Meninggal Dunia Saat Nonton Timnas Indonesia vs Lebanon
Selasa 26-08-2025,10:43 WIB
Ini Sosok Alexander Zwiers, Direktur Teknik Baru PSSI dengan Rekam Jejak Dunia
Minggu 24-08-2025,20:41 WIB
Bantu Warga Pelosok, BRILink Kian Menjamur Bertransaksi Online Sembari Beli Pulsa
Minggu 24-08-2025,20:30 WIB
15 Tahun Setia Bersama BRI, Chandra Nikmati Layanan Lengkap dan Praktis Bayar QRIS
Terpopuler
Selasa 16-09-2025,12:18 WIB
Bupati Ogan Ilir Lantik 1.236 PPPK Tahun Anggaran 2024, Ingatkan Pegawai Tak Cepat Ajukan Pindah
Selasa 16-09-2025,06:16 WIB
Terungkap, Haji Sutar Cuci Uang Narkoba Hasil Pengembangan Kasus Sudah Inkracht
Selasa 16-09-2025,16:39 WIB
MIRIS! Komisi III DPRD Ogan Ilir Diduga Sebar Proposal Minta Bantuan Baju Seragam ke OPD
Selasa 16-09-2025,07:24 WIB
Infinix Note 50S 5G: Smartphone Beraroma Multitasking Canggih, Kamera Digital Stabilization
Selasa 16-09-2025,08:57 WIB
Susunan Lengkap Pengurus PWI Pusat 2025–2030, Ketua Umum: Ini 'Kabinet Persatuan' Pengawal Peran Pers Nasional
Terkini
Selasa 16-09-2025,23:21 WIB
HAI KPU, Pembatalan Peraturan 731 Tidak Cukup, Kembalikan Uang Rakyat dan Mundur
Selasa 16-09-2025,21:38 WIB
Inilah Deretan Nama Anggota Komisi III DPRD Ogan Ilir & Staf, yang Diduga Minta Bantuan Baju Seragam ke OPD
Selasa 16-09-2025,20:22 WIB
Pelestarian Ikan Belida: Upaya Kilang Pertamina Jaga Identitas Sungai Musi dan Warisan Kuliner Palembang
Selasa 16-09-2025,19:54 WIB
Bupati Ogan Ilir Umrohkan Pimpinan Baznas, Bentuk Apresiasi Karena Sukses Jalankan Amanah
Selasa 16-09-2025,19:44 WIB