SUMEKS.CO, JAKARTA – Siapa sangka nostalgia minuman masa kecil dapat merubah jalan hidup seseorang. Retno Intansari tidak pernah membayangkan kesuksesannya dalam mengembangkan bisnis bermula dari minum segelas dawet yang biasa dia nikmati semasa kecil. Intan dan suaminya Muhammad Nadzir Alimudin merupakan nasabah BRI KCP Godean, Kantor Cabang BRI Yogyakarta Cik Ditiro. Melalui usahanya “Dawet Kemayu” mereka telah memiliki lebih dari 200 Outlet di lebih dari 30 kota di Pulau Jawa dengan omset menembus Rp 1 Miliar per bulan selama masa pandemi Covid-19.
Tidak mudah memang, perjalanan jatuh bangun telah Intan dan suami jalani selama mengembangkan usahanya. Usaha kuliner sebelumnya yaitu ayam geprek yang menjadi tren pada masanya. Intan memanfaatkan pinjaman dari BRI untuk mengembangkan usaha ayam geprek hingga berjalan lebih dari 7 tahun hingga berkembang dengan 8 cabang dan 24 outlet waralaba. Namun dunia berkata lain, euforia ayam geprek mulai turun hingga akhirnya pada tahun 2019 Intan dan suaminya terpaksa menutup beberapa cabang outlet miliknya karena pendapatanya tidak mampu lagi menanggung biaya operasional sewa dan gaji karyawan. Namun dia juga tidak pernah tega jika harus merumahkan karyawannya saat itu. BACA JUGA:Indeks Bisnis UMKM BRI Q2-2022: UMKM Tangguh, Produktivitas Bisnis Semakin Melesat Di tengah keterpurukan usahanya, Intan seperti menemukan sebuah jalan hidup lain saat menemukan inspirasi dari minuman segelas dawet ireng khas Purworejo. Ide muncul untuk membuat dawet menjadi lebih modern dan bersaing dengan minuman kekinian lain yang sedang terkenal seperti Boba dan Thai Tea. Setelah konsultasi dengan BRI, Intan berpendapat diperlukan sebuah inovasi dan kreatifitas untuk membawa Dawet naik kelas. Tak main-main, Intan serius dan memberanikan diri membuka outlet dengan merk Dawet Kemayu pertamanya di Yogyakarta pada awal Maret 2020. Sebuah langkah inovasi Intan dilakukan, dawet yang biasa berbahan baku santan, diganti dengan menggunakan Fiber Creme. Krim nabati yang jauh lebih sehat jika dibandingkan santan yang mengandung banyak lemak dan karbohidrat. Namun dari segi rasa, fiber creme tidak kalah gurih dan nikmat dibanding santan. Cendol dari Dawet Kemayu pun beda dibandingkan cendol biasanya, cendol sangat kenyal, nikmat seperti boba hingga penikmat Dawet Kemayu bisa merasakan sensasi boba dalam dawet. Gula yang digunakan pun unik, kombinasi gula jawa dan gula aren menambah manisnya Dawet Kemayu pas bagi penikmat. Packaging Dawet Kemayu juga terbilang tidak biasa, selain dalam bentuk Plastic cup , Bottle pack dan Thinwall pack , tersedia pula kemasan Hampers yang cukup untuk keluarga yang dapat digunakan untuk oleh-oleh khas dari kota Yogyakarta atau hampers hari raya. BACA JUGA:Usai Gilas Singapura 9-0, Timnas U-16 Hadapi Vietnam, Pelatih Berharap ini Seperti tak ada habisnya tantangan bagi Intan, kurang dari dua minggu sejak Intan membuka outlet pertamanya, pemerintah mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia dan disusul kebijakan PSBB yang sangat menghancurkan harapan Dawet Kemayu. Namun mental Intan yang sudah teruji dari kegagalan sebelumnya tak mau menyerah begitu saja. Melalui fasilitas program KMK Tangguh dari BRI, Intan justru membuka 10 outlet miliknya di kota Yogyakarta dikala pandemi, yang kebanyakan di pusat perbelanjaan. Intan semakin serius mengelola brand Dawet Kemayu dengan merekrut profesional untuk mengelola media sosial dan digital marketing. Melalui instagram @dawetkemayu.official yang dikelola dengan sangat profesional, membuka jalan Dawet Kemayu lebih dikenal dan melebarkan sayap keseluruh penjuru pulau Jawa. Dari hasil diskusi dan konsultasi dengan BRI, Waralaba atau Franchise dipilih Intan untuk mengembangkan usahanya. Berbagai paket kerjasama ditawarkan bagi calon pewaralaba. Mulai dari paket Virtual Kitchen dengan modal Rp 3,9 juta sudah dapat menjadi bagian dari Dawet Kemayu. Pilihan lainnya adalah paket Juragan Rp 7,9 juta, paket Bossman Rp 11,9 juta dan paket Sultan Rp 14,9 juta. Semuanya sudah termasuk bahan baku, peralatan dan booth yang masing-masing berbeda sesuai paket waralaba. Selanjutnya pewaralaba diwajibkan untuk menggunakan bahan baku yang disediakan oleh dapur pusat Dawet Kemayu di Yogyakarta. Bagi semua outlet waralaba Dawet Kemayu juga diberikan hak eksklusif untuk menggunakan media marketing dari @dawetkemayu.official sehingga pemasaran lebih seragam dan masif. BACA JUGA:Pemkab Muba Gelar Bimtek dan Lomba untuk Penyandang Disabilitas Sementara itu, Direktur Bisnis SME Amam Sukriyanto menyampaikan , BRI terus berkomitmen untuk mendukung p elaku UMKM dan bertekat untuk terus melakukan pendampingan kepada UMKM dengan tujuan UMKM bisa growth secara sustainable . Dari UMKM mikro , naik ke k ecil, menjadi m enengah , hingga menjadi p elaku u saha k orporasi. “Untuk mendukung UMKM naik kelas dan sustain, program pemberdayaan harus terus dilakukan secara continue atau berkelanjutan ,” ujar Amam. Adapun journey pemberdayaan untuk mendukung bisnis UMKM yaitu , g o m odern melalui p erbaikan kualitas produk, story behind product, packaging, branding, p engelolaan keuangan , m anajemen p emasaran , dan pembukuan. Kemudian dengan g o d igital , yakni d igitalisasi dan automasi bisnis pemasaran , g o o nline yakni p erluasan pasar menggunakan e-commerce , serta g o g lobal melalui s trategi menjangkau pasar internasional . Dalam hal ini, BRI menyediakan fasilitas business matching dengan international buyer sebagai sarana showcase untuk UMKM mendapatkan akses ke pasar global.(ril)Didukung BRI, Usaha Dawet Kemayu Bangkit Dari Keterpurukan
Kamis 04-08-2022,18:45 WIB
Reporter : Rahmat
Editor : Rahmat
Kategori :
Terkait
Sabtu 26-07-2025,12:34 WIB
Pentingnya Pendaftaran Merek dan Legalitas Usaha bagi UMKM dalam 'Explore Babel 2025'
Selasa 22-07-2025,06:12 WIB
Dukung UMKM Palembang, PTP Nonpetikemas Salurkan Bantuan Alat Produksi ke Pempek Pak Eko
Jumat 18-07-2025,01:41 WIB
UMKM dan Brand Lokal di Era E-Commerce: Temuan Strategis Riset Ipsos 2025
Kamis 17-07-2025,17:39 WIB
BRILiaN Way: Inisiatif Budaya Kerja BRI untuk Menjawab Tantangan Masa Depan Perbankan Indonesia
Rabu 16-07-2025,11:47 WIB
Pemkot Palembang dan OJK Siapkan Roadmap Pemberdayaan UMKM, Fokus di Pendanaan, Pemasaran, dan Kemasan
Terpopuler
Sabtu 26-07-2025,05:43 WIB
Camat Pagar Gunung dan 18 Kades Sudah Pulang ke Lahat, 2 Temannya Masuk Penjara
Sabtu 26-07-2025,05:09 WIB
Peras Dana Desa Tidak Hanya Dilakukan 2 Oknum Kades Pagar Gunung Lahat Tahun Ini Saja
Sabtu 26-07-2025,06:30 WIB
Oknum APH Minta Dana Desa di Lahat Ketar Ketir, Kejati Sumsel Buka Percakapan Telepon
Sabtu 26-07-2025,04:28 WIB
Camat Tidak Tersangka, Siapa Kumpulkan 20 Kades di Kantor Camat Dalih Forum APBDes?
Jumat 25-07-2025,23:50 WIB
DRAMATIS, Timnas Indonesia Lolos ke Final AFF U-23 2025 Usai Tundukkan Thailand, Tantang Vietnam Lagi
Terkini
Sabtu 26-07-2025,21:05 WIB
Perdana Digelar, MQK Internasional akan Dijadikan sebagai Panggung Diplomasi Pendidikan Islam Dunia
Sabtu 26-07-2025,20:24 WIB
CIMB Niaga Kembali Sabet Penghargaan Top 50 Perusahaan Terbuka ASEAN Terbaik Tahun 2025
Sabtu 26-07-2025,20:17 WIB
Kebakaran Lahan di Palembang Dimulai, Warga Heboh Serukan Pakai Masker, Diduga Dibakar untuk Buka Perumahan
Sabtu 26-07-2025,18:45 WIB
BKN Ungkap 130 Ribu Formasi PPPK 2024 Kosong, Pengangkatan Paruh Waktu Berjalan
Sabtu 26-07-2025,18:38 WIB