Motor Karya Pindad Bisa Tempuh Jarak 100 Km

Selasa 26-07-2022,06:42 WIB
Editor : Julheri

Untuk itu, mereka berusaha meningkatkan kemampuan dengan mengikuti zaman. Terbaru, Dislitbangad berhasil menuntaskan penelitian, pengembangan, dan pembuatan prototipe Lesan Tembak Robotik Integrated.

Alat itu dibuat untuk menunjang kebutuhan latihan menembak para prajurit Angkatan Darat. ”Karena prajurit itu sekarang kalau latihan masih pakai lesan (sasaran tembak) timbul tenggelam, ditarik pakai tali atau juga pakai ikat,” imbuh Terry. ”Yang robotik kami buat dengan kecerdasan inteligensi,” tambahnya.

Sehingga lesan tersebut bisa dioperasikan dari jarak jauh dan bergerak secara otomatis. Alat yang dibuat menggunakan anggaran tahun lalu itu sempat dia tunjukkan.

Sesuai keterangan yang disampaikan oleh Terry, lesan tersebut bisa digerakkan dari jarak jauh dan bergerak secara otomatis menyesuaikan tembakan serta perkenaan tembakan. Meski masih prototipe, alumnus Akademi Militer (Akmil) 1990 itu percaya diri alat tersebut akan sangat bermanfaat untuk para prajurit TNI-AD.

Tidak hanya lesan robotik, beberapa alutsista lain juga turut dipamerkan oleh Dislitbangad. Kendaraan tempur dan kendaraan taktis berjejer rapi saat Jawa Pos dibawa keliling laboratorium Dislitbangad.

Di antara kendaraan-kendaraan itu, ada kendaraan taktis Maung yang sudah diproduksi massal oleh Pindad. Kemudian, ada juga kendaraan yang ditenagai oleh listrik. Yakni, sepeda motor buatan PT Pindad serta bus listrik buatan PT Mobil Anak Bangsa alias MAB.

Kendaraan listrik itu memang belum resmi menjadi bagian alutsista TNI-AD. Namun, sudah dikenalkan kepada para prajurit Angkatan Darat.

Brigjen Terry langsung mencoba sepeda motor listrik buatan Pindad. Tongkrongan motor berkelir putih biru itu serupa supermoto. Sangat memungkinkan dimodifikasi menjadi motor trail yang bisa dipakai oleh para babinsa di beberapa daerah. Juga cocok dijadikan kendaraan patroli karena tidak bersuara sama sekali.

Motor listrik yang pernah muncul dalam perhelatan World Superbike 2021 di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat, itu berkekuatan 5 kilowatt. Baterai yang disematkan berjenis lithium.

Sementara waktu pengisian baterai dari nol sampai penuh berkisar tiga hingga empat jam. Pindad mengklaim motor listrik tersebut bisa digeber sampai kecepatan 120 kilometer per jam dan sanggup menempuh jarak 100 kilometer setiap kali baterainya diisi penuh.

Kepala Laboratorium Dislitbangad Kolonel Arh Sapta Rendra menyampaikan bahwa teknologi mobil listrik mulai dilirik oleh instansi tempat dirinya bertugas. Menurut dia, teknologi tersebut memacu para prajurit di Dislitbangad untuk melakukan penelitian dan pengembangan terkait kendaraan listrik. ”Pindad sudah punya motor listrik. Dan saat ini kami sedang mendalami itu,” jelas Rendra.

Menurut dia, perkembangan teknologi tidak bisa dilawan. Karena itu, para prajurit TNI-AD yang berdinas di Dislitbangad harus mampu mengikuti dan mengimbangi perkembangan teknologi.

Mereka dituntut untuk selalu update dan cepat mengerti serta memahami perubahan teknologi alutsista. ”Demi mewujudkan litbang yang elite dan membanggakan,” katanya. (*/c6/ttg/jawapos)

 

Kategori :

Terkait