SUMEKS.CO, PALEMBANG - New Oplet Feeder Light Rail Transit (LRT), dinilai belum berfungsi secara optimal sehingga harus dievaluasi. Hal ini disebabkan, minimnya penumpang yang diangkut menggunakan feeder tersebut ke stasiun LRT.
"Berdasarkan pengamatan pihak balai pengelola kereta api, jumlah penumpang yang diangkut oleh angkutan umum feeder ke stasiun LRT masih minim sekali," kata Kepala Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan Dedik Tri Istiantara, saat dikonfirmasi, Senin (25/7).
Pengamatan tersebut lanjutnya, dilihat dari dua trayek perlintasan angkutan umum feeder LRT yang baru beroperasi selama beberapa pekan pada Juli 2022 ini. Dari kedua trayek itu miliputi, Asrama Haji–Sematang Borang dan trayek Perumnas Talang Kelapa-Asrama Haji Talang Buruk dengan jumlah ditaksir masih di bawah 80 orang per hari. Untuk itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Palembang agar hal ini bisa dilakukan evaluasi.
"Ya, nanti kami akan koordinasikan dulu dengan pihak Dishub Kota," ujarnya.
Diketahui, sebanyak 29 unit mobil angkutan umum itu merupakan pemberian tahap pertama dari 200 unit yang ditargetkan dari Kementerian Perhubungan, untuk menunjang pelayanan transportasi angkutan umum terintegrasi dengan LRT pada masyarakat Palembang.
Masing-masing angkutan tersebut melintasi dua trayek Jalan Talang Kelapa–Talang Buruk via Asrama Haji (20,4 kilometer) sebanyak 11 unit mobil angkot dan sebanyak 18 unit lainnya rute Asrama Haji–Sematang Borang via Kolonel H Burlian (40,2 km) setiap hari. (edy)