Kenali Crypto Winter, Periode Penurunan Harga Kripto di Tahun 2022

Kamis 16-06-2022,10:15 WIB

Adanya penurunan pada aset kripto yang sangat terkenal di dunia ini tentunya mengakibatkan kerugian yang cukup signifikan, terutama untuk beberapa investor crypto besar, seperti halnya MicroStrategy.

Sebenarnya tak hanya Bitcoin saja, Binance Coin (BNB) dan Ethereum (ETH) juga tampak mengalami penurunan kinerja pada saat awal tahun 2022 yang lalu. Menurunnya kinerja dari beberapa aset kripto besar ini bisa mengakibatkan timbulnya rasa khawatir dengan adanya fenomena crypto winter.

Prediksi dari sejumlah ahli kripto juga mengungkapkan jika tidak menutup kemungkinan jika fenomena crypto winter akan terjadi pada tahun 2022 ini. Bahkan di pertengahan bulan Februari lalu, nilai kapitalisasi dari aset crypto mengalami kemerosotan dengan jumlah sebesar 2 triliun dolar AS.

Perbandingan Crypto Winter yang Terjadi Tahun 2018

Crypto winter terjadi terakhir kalinya pada tahun 2018. Pada saat itu, untuk harga Bitcoin mengalami kehancuran yang totalnya hampir lebih dari 70 persen.

Tak hanya mengakibatkan kemerosotan harga Bitcoin, crypto winter pada saat tahun 2018 juga menjadikan nilai Bitcoin stagnan. Bahkan juga cenderung mengalami penurunan hingga bulan April tahun 2019.

Terdapat beberapa perbandingan antara crypto winter yang sudah pernah terjadi di tahun 2018 dengan prediksi crypto winter 6 bulan selanjutnya. Apabila crypto winter benar terjadi, maka akan terlihat berbeda tahun 2022 ini.

Berbagai macam faktor yang mempengaruhi crypto winter ini yaitu adanya pandemi Covid-19, serta perang Rusia-Ukraina.

Selain itu, faktor lain yang mempengaruhi yaitu inflasi tertinggi yang terjadi pada beberapa negara di dunia dalam kurun waktu 40 tahun terakhir.

Iklim industri kripto juga berbeda sekali antara hari ini dibandingkan empat tahun lalu. Ketika tahun 2017 kripto masih percobaan berekspansi dengan sistem pasar yang belum matang.

Akan tetapi, untuk saat ini, kripto sudah mampu menemukan pasarnya. Mekanisme pendanaan dari perusahaan rintisan atau startup saat ini juga sudah banyak yang menggunakan kripto.

Bahkan, jumlah perusahaan startup yang memakai kripto menjadi salah satu aset yang terus mengalami pertumbuhan. Untuk tahun ini, banyak juga negara yang menaruh optimisme untuk memulihkan ekonomi sesudah pandemi Covid-19 yang sempat merajalela ini telah mereda.(ril/adv)

Tags :
Kategori :

Terkait