SUMEKS.CO - Kabar baik bagi alumni perguruan tinggi yang ingin menjadi peneliti. World Agroforestry (ICRAF) Indonesia kembali memanggil 40 lulusan muda perguruan tinggi untuk mengambil peran aktif sebagai peneliti muda dalam upaya menjawab tantangan dalam tata kelola lahan, ketahanan pangan, pemberdayaan perempuan, dan mitigasi/adaptasi dampak perubahan iklim pada petani kecil dan kelompok masyarakat rentan lainnya di Sumsel.
Melalui proyek Sustainable Landscapes for Climate-Resilient Livelihoods in Indonesia (Land4Lives) di Sumsel, ICRAF Indonesia menyelenggarakan kegiatan Inkubator Peneliti Muda Lanskap (IPML)yang dirancang untuk putra-putri daerah yang berdomisili di Sumsel dan akan berlangsung selama 2 hingga 3 bulan.
Wakil Koordinator Proyek Land4Lives Sylvanita Fitriana mengatakan kegiatan IPML adalah program pelatihan dan penguatan kapasitas bagi lulusan perguruan tinggi(periode 2017-2022) yang memiliki kepedulian pada lingkungan dan motivasi tinggi untuk meningkatkan kapasitas diri. Kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan generasi muda peduli perubahan iklim untuk ikut serta dalam pengelolaan lanskap berkelanjutan.
“Selain itu ICRAF ingin berkontribusi dalam ekosistem penelitian di tanah air dengan membuka kesempatan bagi lulusan muda untuk meningkatkan kapasitas mereka dan juga terlibat langsung dalam aksi lapangan, berinteraksi dengan masyarakat. Diharapkan melalui kegiatan ini akan lahir peneliti-peneliti handal dengan kepekaan yang tinggi pada kepentingan masyarakat dan kelestarian lingkungan hidup,” kata Sylvanita dalam kegiatan Sosialiasi Inkubator Peneliti Muda Lanksap untuk Dosen Perguruan Tinggi di Sumatera Selatan, di Hotel Radial Santika Palembang, pada Rabu 29/6.
“ICRAF juga menyediakan paket rumenerasi lengkap yang sepadan dengan kegiatan yang akan dijalankan,”kata Sylvanita yang hadir secara daring.
Pendaftaran untuk menjadi peserta IPML dibuka pada 6-15 Juli melalui tautan https://lahanuntukkehidupan.id/ipml/. Laman ini juga menyediakan informasi tahapan penerimaan peserta, lini masa dan persyaratan untuk menjadi peserta serta kelompok keilmuan yang dicari dalam IPML.
Proyek penelitian aksi Land4Lives adalah kerja sama antara Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan (PPN)/Bappenas dan Pemerintah Kanada melalui Global Affairs Canada dan dilaksanakan di Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur. Proyek Land4Lives atau #LahanuntukKehidupan berfokus pada tata kelola lahan, adaptasi/mitigasi dampak perubahan iklim, peningkatan penghidupan petani kecil,
Di Sumsel, kegiatan Land4Lives akan berlangsung di tingkat provinsi dan dua kabupaten, yaitu Banyuasin dan Musi Banyuasin. Di masing-masing kabupaten, kegiatan akan dilaksanakan di 12 desa yang saat ini sedang dalam proses seleksi.
Koordinator Land4Lives Sumsel David Susanto mengatakan sebelumnya, ICRAF telah merampungkan kegiatan Inkubator Peneliti Muda Gambut (IPMG) untuk Provinsi Sumatera Selatan dan Kalimantan Barat di mana proyek penelitian Peat-IMPACTS berlangsung.
Para alumni IPMG atau disapa sebagai #PahlawanGambut sebelumnya terlibat dalam inkubator yang menghadirkan para peneliti senior yang mumpuni di bidangnya dan terjun langsung dalam aksi lapangan di desa-desa dengan lahan gambut di Banyuasin dan Ogan Komering Ilir (OKI).
Dosen dan mantan rektor Universitas IBA Karlin Agustina yang pernah menjadi komite IPMG mengatakan selain lulusan muda, dosen-dosen yang terlibat juga akan mendapat manfaat dari program IPML.
“Seperti program inkubator sebelumnya, IPML ini akan melibatkan dosen mulai dari tahap seleksi, inkubasi, aksi lapangan dan pendampingan tugas akhir. Berbeda dengan sebelumnya, nama dosen juga akan diakui sebagai penulis kedua atau ketiga untuk laporan tugas akhir peserta IPML,” kata Karlin.
Untuk mendapatkan pembaruan informasi tentang IPML dan kegiatan lain ICRAF Indonesia sila ikuti akun Instagram ICRAF Indonesia di @icraf_indonesia. (ril/dom)