SUMEKS.CO- Mengingatkan kembali saat akan pulang ke tanah air, agar jemaah haji Indonesia untuk tidak memasukkan air Zam-zam ke dalam koper bagasi. Kaena jemaah haji sudah akan mendapat air Zamzam setibanya di embarkasi kedatangan.
Menurut Haryanto, Kepala Daker Bandara, aturan penerbangan terkait air Zamzam ini sangat ketat. Pemerintah Arab Saudi telah menyiapkan alat pemindai Multiview, yang mampu mendeteksi barang-barang terlarang sesuai aturan penerbangan internasional.
“Termasuk air Zamzam. Bahkan perusahaan pengangkut mengingatkan bahwa 1ml airpun dilarang dimasukkan ke bagasi,” kata Haryanto, saat ditemui usai mengecek kesiapan gudang milik Jeddah Management Company (JMC) di Distrik Al Hamra Umm Al Jud, Makkah.
BACA JUGA:Di Madinah, Jemaah Calon Haji Dapat Makan Tiga Kali Sehari
Perusahaan ini ditunjuk oleh Saudi Airline untuk menyiapkan gudang yang akan memeriksa, mengurus, dan mengangkut barang bagasi tercatat milik jemaah haji Indonesia.
Kasie Pelayanan dan Pemulangan (Yanmul) Daker Bandara Jeddah-Madinah, Edayanti Dasril Munir menambahkan, barang bagasi jemaah haji Indonesia, pada fase pemulangan akan dikumpulkan terlebih dahulu. Sebelumnya akan dilakukan penimbangan dengan bobot maksimal 32 kg. “Koper bagasi dikumpulkan dua hari sebelum penerbangan. Barang bagasi maksimal 32 kg per jemaah,” tegas Eda, panggilan akrabnya.
Proses City Check akan dilakukan di hotel. Jemaah bisa langsung mendapat bukti bagasi alias claim tag dan boarding pass. Sehingga diharapkan tidak ada lagi barang-barang terlarang yang akan diangkut.
“Ini based on safety regulation. Jadi barang yang tidak boleh dibawa antara lain, aerosol, bahan mudah meledak, senjata tajam, uang dengan jumlah tertentu, termasuk air Zamzam tidak boleh masuk dalam bagasi jemaah,” jelas Eda.
Jika dalam proses pemeriksaan nantinya ternyata masih ada koper yang berisi barang-barang yang dilarang, lanjut Eda, maka itu akan dikeluarkan dari bagasi, disaksikan petugas PPIH, dan dalam pengawasan CCTV. Barang tersebut akan dikembalikan ke Daker Makkah. “Barang tidak akan dibuang. Jadi tidak ada bahasanya menzalimi jemaah,” ujar Eda.
Untuk itu, jemaah haji diminta tidak memaksakan diri untuk memasukkan Air Zamzam ke dalam bagasi. Sebab, jika kedapatan oleh petugas, tas akan dikembalikan ke Daker Makkah dan itu akan mengganggu kelancaran penerbangan. “Ini akan menjadi problem besar dan bisa menyebabkan delay pesawat. Sedangkan sistem kita jumlah orang dan bagasi harus sama,” tukasnya.
Edayanti kembali memastikan bahwa jemaah haji setibanya di Tanah Air akan mendapat air Zamzam dalam kemasan 5 liter secara gratis dari pemerintah. Proses pengiriman Zamzam tersebut ke Indonesia telah dilakukan. “Beberapa yang sudah sampai diembarkasi, aman. Setiap jemaah dapat Zamzam 5 liter secara free dari pemerintah,” terang Edayanti.
Eda berharap, jemaah haji Indonesia mematuhi aturan yang diberlakukan otoritas penerbangan sipil Arab Saudi atau General Authority of Civil Aviation (GACA) ini.
Untuk dipahami, ada tiga proses pemulangan barang bagasi jemaah haji. Pertama, bagasi dikumpulkan dan ditimbang di lobi hotel dengan batas maksimum 32kg. Kedua, bagasi diangkut ke gudang untuk keperluan pemeriksaan. “Dan selanjutnya adalah, ketika sudah clear dibawa ke storage semacam remote area sambil jemaah menunggu penerbangan kepulangan,” pungkas Edayanti. (mch/kemenag/ckm)