Antisipasi Karhutlah di OKI Tingkatkan Sinergi dan Kolaborasi

Rabu 16-03-2022,13:01 WIB
Editor : rappi darmawan

nbsp SUMEKS CO KAYUAGUNG Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK bekerjasama dengan International Tropical Timber Organization ITTO dan Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Sumatera menyelenggarakan FGD Penguatan Sinergi dan Kolaborasi para pihak dalam Pengendalian Karhutla khususnya di Kabupaten Ogan Komering Ilir OKI Penyelenggaraan kegiatan FGD ini untuk menjaga dan meningkatkan koordinasi dan kerjasama para pihak dalam sinergi pengendalian karhutla Dengan melibatkan Organisasi Perangkat Daerah OKI diantaranya BPBD Dinas Lingkungan Hidup Dinas Perikanan Dinas Keuangan Daerah Dinas Pertanian Dinas Perkebunan dan Peternakan dan Dinas Kesehatan termasuk KPHP Wilayah IV Sungai Lumpur Riding dan KPHP Wilayah V Lempuing Mesuji Kegiatan FGD ini juga melibatkan TNI Kodim0402 OKI OI Polres OKI serta BMKG Provinsi Sumatera Selatan Pelibatan para pihak tersebut untuk mendorong partisipasi dan kontribusinya dalam rangka keberlanjutan pelaksanaan kegiatan pembangunan demplot PLTB yang mendukung pencegahan karhutla Giat itu di manggala agni Daops XVII OKI Selasa 15 3 dengan moderator dari Universitas Sriwijaya Dr Momon Sidik Imanudin secara resmi dibuka oleh Direktur Pengendalian Karhutla yang diwakili oleh Eny Haryati Dalam sambutannya Eny menyampaikan perubahan paradigma pemerintah dalam pengendalian karhutla belajar dari kejadian karhutla yang masif pada tahun 2015 Dimana perubahan paradigma tersebut tidak lagi menitikberatkan pada upaya penanggulangan pemadaman kebakaran namun lebih mengedepankan pencegahan kebakaran hutan dan lahan serta penguatan sinergi dan pelibatan semua pihak dalam pengendalian kebakaran sesuai arahan Presiden Joko Widodo yang disampaikan dalam berbagai kesempatan Eny juga menambahkan momentum keberhasilan pencapaian penurunan angka luas kebakaran harus selalu bersama sama kita pertahankan bahkan perlu ditingkatkan lebih baik lagi sehingga dapat lebih menekan dan meniadakan kejadian kebakaran hutan dan lahan Sinergi dan kolaborasi para pihak lebih khusus di lingkup pemerintahan dilakukan secara harmonis dan saling melengkapi setidaknya di tiga level yaitu level Nasional Pusat Provinsi dan Kabupaten Kota ungkapnya Kepala Balai PPIKHL Wilayah Sumatera Ferdian Krisnanto S Hut MP dalam sambutannya dengan mengingatkan kembali bagaimana kejadian dan dampak kebakaran hutan dan lahan pada tahun 2015 dan 2021 Meskipun dua tahun terakhir kebakaran hutan dan lahan relatif kecil namun demikian jangan sampai kmerlena dan lengah serta harus selalu mempersiapkan langkah langkah pencegahannya dengan baik Ferdi juga menyampaikan data luas kebakaran hutan di OKI yang cukup besar di tahun 2019 seluas 194 ribu Ha dan meskipun tahun 2020 dan 2021 kondisinya lebih basah namun demikian tetap saja terjadi kebakaran hutan di dua tahun tersebut Ditambah lagi kondisi Kab OKI yang merupakan lahan gambut dalam sehingga menjadi sangat rentan dan riskan ketika terjadi kebakaran hutan dan lahan Bencana kebakaran hutan dan lahan merupakan masalah bersama dan penyelesaiannya pun harus dilakukan secara bersama sama KLHK tidak mungkin bisa mengatasi sendiri dalam penyelesaiannya Diperlukan sinergi dan kolaborasi semua pihak dalam penanganannya termasuk dalam mengidentifikasi dan dukungan aspek sumber daya manusia infrastruktur peralatan serta lebihh jauh upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat jelas Ferdi Di OKI ini ada lelang lebak lebung yang merupakan salah satu kearifan lokal Fenomena tersebut disinyalir menjadi salah satu pemicu terjadinya karhutl sehingga dalam praktik ke depannya sedapat mungkin dikelola dengan memperhatikan aspek pencegahan karhutla Kepala Pelaksana BPBD OKI Listiadi Martin menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan FGD yang melibatkan seluruh stakeholder terkait Bahwa bencana karhutla merupakan tanggung jawab bersama semua pihak bersifat kodrati yang akan selalu terjadi serta universal tidak mengenal ruang dan waktu Dalam penanganan sesungguhnya kita butuhkan adalah kesiapan Manajemen penanganan bencana hendaknya dilakukan secara integratif kolaboratif dan sustainable serta sebisa mungkin memberikan solusi yang permanen ujarnya Tidak ketinggalan mewakili mitra swasta dan APHI Iwan Setiawan juga menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif pelaksanaan sinergi para pihak ini Dalam pengendalian karhutla harus mengenali dulu kondisi karakteristik lahan baik teknis maupun non teknis serta kondisi masyarakat termasuk kesejahteraan ekonominya Perlunya disusun dokumen Master Plan dalam pengendalian karhutla sehingga bisa menjadi rujukan bersama dalam implementasinya ucap dia nis

Tags :
Kategori :

Terkait