Rekor, Neraca Perdagangan Tembus US$4,53 M

Selasa 19-04-2022,09:06 WIB
Editor : Admin

JAKARTA Kinerja ekspor dan impor di bulan Maret 2022 berhasil menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah Nilai ekspor pada Maret 2022 tercatat mencapai US 26 50 miliar dan nilai ini7 meningkat signifikan sebesar 29 42 mtm atau sebesar 44 36 yoy Di saat yang bersamaan nilai impor pada Maret 20227 mencapai US 21 97 miliar dengan pertumbuhan sebesar 32 02 mtm atau 30 85 yoy Dengan mengacu pada selisih antara ekspor dan impor tersebut neraca perdagangan Indonesia pada bulan Maret 2022 kembali mengalami surplus yang cukup besar yakni mencapai US 4 53 miliar Surplus ini sekaligus melanjutkan tren surplus yang sudah terjadi sejak Mei 2020 lalu atau telah terjadi dalam kurun waktu selama 23 bulan berturut turut Kinerja perdagangan internasional Indonesia kembali menunjukkan performa impresif di tengah eskalasi perang Rusia Ukraina Surplus yang berkelanjutan ini akan terus mendorong kenaikan cadangan devisa sekaligus meningkatkan kapasitas dan ketahanan sektor eksternal Indonesia ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto Senin 18 04 Solidnya performa surplus Indonesia pada Maret 2022 ditopang oleh kinerja ekspor yang terus menguat di tengah peningkatan harga berbagai komoditas andalan yang cukup signifikan Tercatat pada Maret 2022 harga batubara meningkat 49 91 mtm nikel tumbuh 41 26 mtm dan CPO naik 16 72 mtm Di tengah momentum kenaikan harga komoditas Indonesia terus memacu hilirisasi komoditas unggulan Sehingga ekspor Indonesia tidak lagi berasal dari komoditas hulu namun mengandalkan komoditas hilir yang memiliki nilai tambah tinggi lanjut Menko Airlangga Langkah awal nyata dari program ini salah satunya dibuktikan dengan transformasi ekspor dari bijih nikel ke produk turunan besi dan baja Fero Nikel Berdasarkan unit value ekspor nilai tambah yang didapatkan dari produk Fero Nikel mencapai 60 kali lebih besar dari nilai komoditas bijih nikel dan konsentratnya Peningkatan nilai tambah dalam aktivitas produksi juga tercermin dalam aktivitas manufaktur yang terus berada di level7 ekspansif Purchasing Managers Index PMI Manufaktur Indonesia pada bulan Maret 2022 berada di posisi 51 3 Posisi tersebut lebih tinggi dibandingkan level Februari 2022 yang sebesar 51 2 serta masih melanjutkan level ekspansi selama tujuh bulan beruntun Kenaikan level PMI Indonesia sejalan dengan PMI Regional ASEAN yang juga mengalami ekspansi sebesar 51 7 di mana Singapura menempati posisi tertinggi 55 0 dan diikuti Filipina pada posisi kedua 53 2 Lebih lanjut level PMI Indonesia masih berada di atas level PMI negara ASEAN lainnya seperti Malaysia 49 6 dan Myanmar 47 1 Kinerja PMI yang terus terekspansi ini turut mendorong ekspor sektor industri pengolahan yang pada Maret 2022 mampu tumbuh sebesar 23 99 mtm atau 29 83 yoy Sektor ini juga mendominasi komposisi ekspor Indonesia dengan porsi mencapai 72 69 dari total ekspor Sementara itu dari sisi impor terlihat bahwa komposisi utamanya didominasi oleh golongan bahan baku penolong dengan porsi sebesar 77 46 dengan peningkatan sebesar 32 60 mtm atau 31 53 yoy Disusul oleh impor barang modal dengan porsi mencapai 14 26 yang mengalami pertumbuhan sebesar 20 31 mtm atau 30 12 yoy Selain itu impor konsumsi tercatat hanya mencapai 8 28 dari total impor Dominasi dan kenaikan impor bahan baku menunjukkan bahwa impor Indonesia ditujukan untuk aktivitas produktif guna mendorong output nasional sementara kenaikan pada barang modal menunjukkan perusahaan manufaktur terus mendorong ekspansi usahanya ujar Menko Airlangga Meskipun surplus neraca perdagangan terus berlanjut Pemerintah akan tetap waspada dan terus responsif dalam menghadapi berbagai tantangan yang mungkin muncul seperti melambatnya laju pemulihan ekonomi Zona Euro akibat perang Rusia Ukraina serta penerapan lockdown yang baru saja diterapkan kembali di Tiongkok Kondisi ini diperkirakan berpengaruh pada performa ekspor ke depan Di sisi lain kenaikan harga komoditas energi dan bahan pangan juga berpotensi mendorong inflasi global Harga minyak mentah tercatat terus meningkat di mana per Maret 2022 naik sebesar 18 58 mtm Di saat yang sama beberapa harga bahan pangan global juga mengalami peningkatan seperti harga kedelai yang naik 8 91 mtm dan harga gandum dengan peningkatan sebesar 24 53 mtm Untuk itu guna memitigasi dampak transmisi kenaikan harga komoditas global ke domestik Pemerintah akan terus mengoptimalkan peran Tim Pengendali Inflasi Nasional dalam menjaga stabilitas inflasi dengan menerapkan strategi 4K yakni strategi menjaga keterjangkauan harga ketersediaan pasokan kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif pungkas Menko Airlangga Hartarto dep1 mhm fsr

Tags :
Kategori :

Terkait