Banner Pemprov
Pemkot Baru

Fenomena Penipuan Gadget Murah: Ponsel Rekondisi Banjiri Marketplace, iPhone Paling Banyak Jadi Korban!

Fenomena Penipuan Gadget Murah: Ponsel Rekondisi Banjiri Marketplace, iPhone Paling Banyak Jadi Korban!

Gambar Ilustrasi Fenomena Penipuan Gadget Murah: Ponsel Rekondisi Banjiri Marketplace, iPhone Paling Banyak Jadi Korban!--Doc Sumeks.co

 

SUMEKS.CO,- Di tengah meningkatnya tren belanja perangkat teknologi secara online, masyarakat kini dihadapkan pada ancaman baru yang tidak kalah berbahaya: peredaran ponsel rekondisi (refurbish) yang marak dijual sebagai barang baru.

Fenomena ini semakin mengkhawatirkan karena banyak konsumen yang tertipu oleh tampilan mulus dan harga miring, tanpa mengetahui bahwa perangkat tersebut sebenarnya adalah barang bekas perbaikan yang kualitasnya tidak bisa disamakan dengan unit resmi.

Gelombang ponsel refurbish ini terutama mencuat di berbagai platform marketplace besar.

Seperti dirangkum dari berbagai sumber Sabtu 6 Desember 2024, oknum penjual tidak resmi kerap memanfaatkan celah harga murah untuk menarik pembeli.

BACA JUGA:Beli iPhone Bekas Jangan Asal Murah! Begini Cara Cek Battery Health agar Tak Kena Tipu Penjual Nakal

BACA JUGA:Harga Terbaru iPhone 13, iPhone 14, iPhone 15 dan iPhone 16 Bulan Desember 2025

Menawarkan produk dengan embel-embel seperti like new, ex-inter, open box, hingga BNOB.

Bagi pembeli awam, istilah-istilah tersebut sering dianggap sebagai kondisi bagus, padahal justru menjadi tanda bahwa perangkat tersebut pernah bermasalah.


Ilustrasi waspada dan kenali ciri ponsel refurbish yang marak dijual di toko online--Doc sumeks.co

Ponsel refurbish sendiri merupakan perangkat yang sebelumnya rusak, memiliki cacat fungsi, atau bahkan sudah tidak layak pakai, kemudian diperbaiki dan diganti komponennya agar tampak seperti baru.

Sekilas memang terlihat meyakinkan: casing baru, layar mulus, dan performa awal yang tampak normal.

Namun banyak laporan dari pengguna menunjukkan bahwa setelah beberapa bulan, masalah mulai muncul—mulai dari baterai cepat drop, kamera tidak stabil, hingga perangkat mati total tanpa tanda-tanda.

Salah satu tanda paling jelas dari ponsel rekondisi adalah harga yang jauh lebih rendah dibanding harga pasar. Selisihnya bisa mencapai 20–40 persen.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: