Warga Keluhkan Air PDAM Tirta Agung Keruh Tidak Bisa Dipakai Mandi

Warga Keluhkan Air PDAM Tirta Agung Keruh Tidak Bisa Dipakai Mandi

Direktur Utama PDAM Tirta Agung Banarianto dikabarkan mengundurkan diri dari jabatannya. Foto: dokumen/sumeks.co--

KAYUAGUNG, SUMEKS.CO - Sejumlah warga di Kecamatan SP Padang, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) mengeluhkan air PDAM Tirta Agung keruh. 

Akibat keruhnya air tersebut tidak nyaman digunakan untuk minum maupun mandi. Rupanya keruhnya air tersebut sudah berlangsung semingguan. 

Dikatakan salah satu warga Desa Serdang Menang, Kecamatan SP Padang, Weli Tegalega, airnya bukan hanya keruh tetapi juga mengandung lumpur. Sehingga sangat tidak layak untuk digunakan. 

"Keruhnya air dan berlumpur sudah hampir seminggu ini. Juga kotor dan berbau," ungkap Weli, Senin 6 Maret 2023.

BACA JUGA: Direktur Utama PDAM Tirta Agung Mundur, Pratama Suryadi Ditunjuk Plt

Weli menjelaskan, pelanggan PDAM di Kecamatan SP Padang lumayan banyak. Sehingga jelas pendistribusian air keruh ini disalurkan ke rumah rumah pelanggan. 

Padahal air merupakan kebutuhan utama setiap harinya. Mulai dari minum, mandi, cuci dan sebagainya. 

"Jadi kami masyarakat SP Padang khususnya Desa Serdang Menang ini sangat mengeluhkan air keruh ini, berharap pemerintah untuk menindaklanjutinya agar bisa nyaman untuk menggunakannya apalagi digunakan untuk minum," jelasnya. 

Terpisah, Direktur Utama PDAM Tirta Agung melalui Kabag Teknik, Deffriansah, saat dikonfirmasi mengatakan, terkait keluhan dari warga SP Padang mengenai air yang keruhnya, pihaknya telah melakukan pengecekan ke lokasi langsung. 

BACA JUGA:Rumah Warga SP Padang Rata dengan Tanah 

"Kita langsung cek lokasi yang dikeluhkan warga airnya keruh itu. Dimana untuk wilayah SP Padang petugas pendistribusian airnya hanya satu orang," ungkap Deffri saat dikonfirmasi. 

Lanjutnya, dalam pendistribusian untuk mencukupkan volume nya, oleh petugas penampungan air yang untuk didistribusikan tidak dibersihkan terlebih dahulu. Sehingga tersedot air yang kotor lalu tersalurkan ke pelanggan pelanggan atau rumah warga. 

“Air keruh yang mengalir ke rumah warga memang benar, itu merupakan human eror," ucapnya. 

Lalu, setelah dicek karena petugas tidak membersihkan terlebih dahulu. Jadi tersedot ke lumpur dan kotoran. "Tadi sudah dibersihkan dan disaring, jadi airnya sudah jernih kembali dan bersih," tegasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: