Generasi Muda Sumsel Bangkit di KSL GMKI 2025: Kolaborasi, Inovasi, dan Aksi Nyata Menuju Daerah Maju

PALEMBANG- SUMEKS.CO- Suasana hangat dan penuh semangat menyelimuti Aula Universitas Bina Darma Palembang saat ratusan pelajar, mahasiswa, dan anggota Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Palembang berkumpul dalam Konferensi Studi Lokal (KSL) GMKI 2025 bertema “Mewujudkan Sumatera Selatan yang Sejahtera: Kolaborasi dan Inovasi Generasi Muda.”

Kegiatan ini menjadi wadah lintas sektor, mempertemukan ide-ide segar generasi muda dengan pandangan para pemangku kepentingan. Selama diskusi, para peserta membahas tiga isu strategis yang menjadi sorotan utama di Sumatera Selatan:

Pengembangan ekonomi kreatif dan digitalisasi,

Pencegahan penyalahgunaan narkoba, dan

Pendidikan berkualitas serta penguasaan teknologi.

KSL 2025 tidak hanya menjadi ajang berbagi gagasan, tetapi juga momentum penting untuk memperkuat jejaring kolaborasi antargenerasi.

Acara diawali dengan ibadah pembukaan, prosesi upacara nasional, serta sambutan dari Ketua Pelaksana, Ketua Cabang GMKI Palembang, senior organisasi, dan perwakilan tamu undangan.

Sorotan utama jatuh pada keynote speech oleh dr. Ratu Tenny Leriva, S.Ked., M.M., anggota DPD RI asal Sumatera Selatan, yang menegaskan bahwa generasi muda adalah penentu arah pembangunan daerah di masa depan.

Sesi pertama menghadirkan perwakilan Dinas Kominfo Sumsel yang membawakan materi bertajuk “Peran Generasi Muda dalam Pengembangan Ekonomi Kreatif dan Digitalisasi.”

BACA JUGA:FSH UBD Tutup Open Day dengan Penuh Keceriaan: 'One Step, A Thousand Meanings'

BACA JUGA:Prodi Manajemen UBD Gelar MLBB Management Challenge: Seru Bermain, Serius Belajar Strategi

Dalam paparannya, narasumber menjelaskan pesatnya perkembangan sektor digital di Sumatera Selatan serta berbagai peluang inovasi yang bisa dimanfaatkan oleh kaum muda.

Materi kedua disampaikan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumsel dengan tema “Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba di Kalangan Generasi Muda.”

Data tren penyalahgunaan, faktor risiko, hingga strategi pencegahan berbasis edukasi menjadi topik diskusi yang menarik perhatian peserta.

Sumber: